Jubir Prabowo Subianto Akui Terima Ancaman Usai Luruskan Fitnah dan Hoaks Soal Jet Tempur Mirage
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Konferensi pers soal dugaan pengancaman terhadap Jubir Kemenhan Dahnil Anzar Simanjuntak di Medcen TKN Prabowo-Gibran. Foto M Julnis

Jakarta, tvrijakartanews - Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengaku diancam orang tak dikenal, pasca meluruskan berita fitnah dan hoaks soal tudingan korupsi pembelian 12 jet tempur Mirage 2000-5 dari Qatar. Sebelumnya, Prabowo disebut menerima sejumlah komisi dari pemerintah Qatar atas pembelian belasan pesawat tempur tersebut.

"Ancaman terhadap Bung Dahnil yang dikirimkan ke handphone beliau tadi malam. Intinya meminta Pak Dahnil untuk tidak berbicara ke media massa klarifikasi beliau terkait fitnah atau hoax soal pembelian pesawat Mirage," kata Wakil Ketua Tim Prabowo-Gibran, Habiburokhman dalam jumpa pers di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Selasa, 13 Februari 2024.

Ia mengatakan Dahnil menerima ancaman melalui telefon selulernya pada Senin malam kemarin. Kini,ckata dia, pihaknya tengah mengumpulkan bukti ancaman dan akan melaporkannya ke aparat penegak hukum.

"Di screenshot ancamannya, ya. Tapi untuk sementara nomornya kami hidden dulu karena kami akan menempuh proses hukum kemungkinan besar besok sore setelah pencoblosan (dilaporkan)," kata Habiburokhman.

Beberapa waktu lalu, Dahnil melakukan klarifikasi atas berita yang mengungkapkan adanya kesepakatan antara RI dan Qatar untuk pembelian 12 jet tempur Mirage bekas senilai US$792 juta atau setara sekitar Rp12,4 triliun. Dahnil menegaskan berita itu fitnah dan hoaka karena pengadaan jet tempur tersebut kini ditunda. Penundaan itu disepakati Kementerian Pertahanan dan Kementerian Keuangan karena keterbatasan fiskal.

Mantan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah ini mengatakan ancaman yang diterimanya terjadi di tengah upaya melawan hoaks dan fitnah terhadap Menteri Pertahanan sekaligus calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto. Ia mengaku ancaman itu cukup mengganggunya.

"Di tengah upaya kita melawan hoaks dan fitnah kemudian ada ancaman-ancaman. Ini seiring juga dengan upaya fitnah yang semakin masif terhadap Pak Prabowo terkait dengan Mirage 2000-5 yang faktanya itu barang tidak ada. Tidak ada pembelian. Tidak ada juga transaksi dan sebagainya, tapi kemudian fitnah itu semakin masif," kata Dahnil.