
Bawaslu RI tengah menggelar konferensi pers soal temuan permasalahan pemungutan suara pemilu, Kamis (15/2/2024).
Jakarta, tvrijakartanews - Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu RI) menemukan enam permasalahan dalam proses penghitungan suara dalam pemilu 2024. Salah satunya, Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang tidak dapat diakses.
Hal itu disampaikan Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty berdasarkan indentifikasi yang ditemukan Bawaslu dalam laporan yang masuk di sistem pengawasan pemilu (Siwaslu) hingga 15 Februari pukul 06.00 WIB.
"Ada 11.233 TPS, adanya sirekap yang tidak dapat diakses oleh pengawas pemilu, saksi dan atau masyarakat," kata Lolly dalam konferensi pers di Kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2024).
Selain itu, Lolly mengatakan, ada pula masalah di 2.162 TPS, terkait ketidaksesuaian jumlah penghitungan surat suara yang sah dan tidak sah, dengan jumlah pemilih yang menggunakan hak pilih. Lalu, ada 3.463 TPS melakukan penghitungan suara sebelum waktu pemungutan suara selesai pukul 13.00 WIB.
"Kemudian, ada 1.895 TPS yang didapati pengawas TPS tidak diberikan model c hasil salinan," lanjut dia.
Sementara itu, Lolly mengatakan, ada temuan dugaan tidak transparan dalam proses penghitungan surat suara serta tindakan intimidasi pihak tertentu di sejumlah TPS, yang tersebar di 38 Provinsi.
"Ada 1.888 TPS, yang saksinya, pengawas TPS dan warga masyarakat tidak dapat menyaksikan proses penghitungan suara secara jelas. Dan di 1.473 TPS, adanya intimidasi terhadap penyelenggara," imbuh dia.