Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar. (Tangkap layar Webiner OJK)
Jakarta, tvrijakartanews - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan kredit perbankan sepanjang 2023 tumbuh 10,38 persen secara year on year (yoy). Dari aspek intermediasi, Mahendra menuturkan kredit dan piutang pembiayaan tumbuh double digit dengan risiko kredit yang relatif terkendali.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan sementara itu penghimpunan dana di pasar modal berhasil melampaui target Rp200 triliun dengan jumlah emiten baru mencetak rekor tertinggi dibandingkan negara-negara kawasan.
"Minat berinvestasi di pasar modal terus tumbuh dengan jumlah investor bertumbuh lima kali lipat dalam empat tahun terakhir," kata Mahendra dalam Pertemuan Tahunan Industri di Jakarta, Selasa (20/2/2024).
Mahendra mengatakan untuk jumlah investor di pasar modal Indonesia tumbuh 17,6 persen year on year (yoy) menjadi 12,1 juta per 20 Desember 2023 dari tahun 2022 yang tercatat 10,3 juta investor.
"Berdasarkan demografi, per 20 Desember 2023 investor pasar modal didominasi oleh 62,33 persen laki-laki, 56,47 persen usia di bawah 30 tahun, serta 68,14 persen berdomisili di Pulau Jawa," ucapnya.
Menurutnya, sektor jasa keuangan tumbuh positif ditopang oleh struktur permodalan yang kuat.
"Sejalan dengan positifnya kinerja perekonomian Indonesia di tahun 2023, sektor jasa keuangan tumbuh positif ditopang oleh struktur permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga," imbuhnya.