Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Tangkap layar konferensi pers virtual)
Jakarta, tvrijakartanews - Kementerian Keuangan menyampaikan harga beras mengalami kenaikan mencapai 7,7 persen sejak tahun year to date. Dari awalnya berada di Rp 14.000 per kilogram kini sudah mencapai rata-rata di atas Rp 15.000 per kilogram.
"Kita harus waspada terhadap kenaikan harga beras bulanan yang mencapai 7,7% year to date, hingga 21 Februari 2024 telah mencapai harga rata-rata Rp15.175/kg. ini yang berkontribusi pada inflasi volatile food pada headline inflation kita," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers virtual APBN Kita, di Jakarta Kamis (22/2/2024).
Sri Mulyani mengatakan beberapa komoditas juga mengalami kenaikan. Seperti cabai merah yang naik mencapai 17 persen, telur ayam yang naik 3,9 persen, daging ayam yang naik 2,2 persen, hingga bawang putih yang naik 1,9 persen.
"Kenaikan harga barang pokok ini menjadi tantangan besar menjelang bulan puasa, di mana konsumsi masyarakat mengalami kenaikan," tuturnya.
Dikatakan Sri Mulyani, bila masalah ini tak terselesaikan bisa-bisa tingkat inflasi Indonesia terus meningkat. Dalam hal ini harga-harga akan terus meroket di tengah masyarakat.
"Ini menjadi tantangan menjelang Idulfitri dan Ramadan, maka volatile food mesti segera distabilkan agar headline inflation kita masih bisa dijaga rendah pada saat inflasi dunia dan negara maju mengalami penurunan," jelasnya.
Selain itu, kata dia, inflasi di Indonesia secara keseluruhan masih cukup stabil bahkan masih rendah dibandingkan beberapa negara maju dan juga inflasi rata-rata global.
Core inflation di Indonesia di bulan Januari 2024 tercatat 1,68%, sementara itu administered prices inflasinya tercatat rendah di 1,74%, hanya inflasi volatile food yang cukup tinggi mencapai 7,2%.
"Di dalam negeri kita cukup baik menjaga stabilitas. Inflasi di Indonesia relatif rendah dibandingkan negara maju maupun inflasi global. Inflasi relatif rendah masih terjaga hingga akhir tahun," imbuhnya.