
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Tangkap layar laman resmi Kemenkeu)
Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan untuk pemilu, APBN 2024 yang telah dikeluarkan sebesar Rp38 triliun. Total alokasi anggaran Pemilu sampai saat ini sebesar Rp71,3 triliun.
"Di mana realisasi 2022 senilai Rp 3,1 triliun dan realisasi sementara 2023 senilai Rp29,9 triliun. Secara keseluruhan, belanja negara telah habis Rp184,2 triliun sampai Januari 2024 atau Rp 5,5% dari pagu belanja. Realisasi ini termasuk transfer ke daerah," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA, di Jakarta Kamis (22/2/2024).
Sri Mulyani mengatakan peyerapan belanja pemerintah pusat pada Januari 2024 mencapai Rp96,4 triliun atau setara dari pagu belanja 3,9 persen. Tingginya serapan belanja di awal tahun karena adanya kegiatan Pemilu.
"Belanja pemerintah pusat Januari 2024 ini lebih tinggi dibandingkan 2023 dan 2022, meskipun relatif hampir sama dengan situasi tahun 2021. Ini menggambarkan tren dari belanja pada Januari dan karena ini tahun Pemilu memang dipengaruhi oleh akselerasi belanja yang berhubungan dengan Pemilu," ujarnya.
Menurutnya, realisasi belanja pemerintah pusat dari belanja kementerian dan lembaga (K/L) yang mencapai Rp 44,8 triliun dan belanja non K/L Rp 51,6 triliun. Masing-masing keduanya didorong oleh kegiatan Pemilu dan pembayaran pensiun.
"Belanja dari K/L mencapai Rp 44,8 triliun atau 4,1% dari pagu terutama sangat didukung atau dikontribusikan oleh belanja yang berurusan dengan Pemilu. Belanja non K/L mencapai Rp 51,6 triliun atau 3,8% dari pagu terutama untuk pembayaran pensiun," imbuhnya.

