Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Senin (26/2/2024). (Tvrijakartanews/ John Abimanyu)
Jakarta, tvrijakartanews - Kementerian Perdagangan terus mengawasi progres migrasi TikTok Shop ke Tokopedia masih berlangsung. Hal ini agar tidak terjadi pelanggaran.
"Ini yang sedang dilakukan, proses, enggak cepat juga, ini sesuatu yang mesti dilalui. Kita ingin memastikan jangan ada yang dilanggar," kata Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Senin (26/2/2024).
Jerry menambahkan pihaknya tetap memegang pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 soal Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaku Usaha Dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE).
"Pada salah satu pasarnya disebutkan bahwa media sosial tidak diperbolehkan untuk berjualan dan melakukan transaksi pembayaran pada aplikasi media sosial," ujarnya.
Menurutnya, dalam hal ini TikTok pun menggandeng Tokopedia untuk memenuhi ketentuan tersebut. Namun, sejak diluncurkan pada 12 Desember 2023, pengguna tetap dapat bertransaksi melalui aplikasi TikTok.
Jerry menyampaikan, apa yang dijumpai di lapangan saat ini merupakan masalah teknis dan akan segera dibenahi oleh TikTok maupun Tokopedia.
"Mereka sedang melakukan itu, tapi kan ada masalah teknis misalnya dari sisi pembayaran, bagaimana transaksinya, bagaimana setelah penggabungan, itu sangat-sangat teknis. Ini yang sedang dikerjakan dan dilakukan oleh teman-teman pelaku," kata Jerry.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim mengatakan akan memanggil TikTok Tokopedia pada pekan ini untuk membahas progres migrasi.
"Kami telah telah memberikan waktu tiga bulan kepada TikTok untuk memisahkan transaksi di media sosial," kata Isy.
Ketentuan tiga bulan pemisahan itu didasarkan keperluan waktu bagi TikTok untuk menyesuaikan dengan peraturan yang ada karena aplikasi tersebut berasal dari luar negeri.