Sandiaga Beri Sinyal Kemungkinan PPP Merapat ke Kubu Prabowo Subianto-Gibran
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Persatuan Pembangunan (Bappilu PPP), Sandiaga Salahuddin Uno. Foto M Julnis Firmansyah

Jakarta, tvrijakartanews - Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Persatuan Pembangunan (Bappilu PPP), Sandiaga Salahuddin Uno, memberikan sinyal soal partainya merapat ke kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Saat ini, PPP berada di kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024.

Menurut Sandiaga, pihaknya akan merasa terhormat apabila diajak bergabung ke kabinet Prabowo-Gibran pada periode 2024-2029.

"Dari pandangan saya, pandangan pribadi saya, kita pasti akan sangat terhormat untuk diajak membangun bangsa karena sesuai dengan nama partainya, partai persatuan untuk persatuan Indonesia dan pembangunan harus ikut aktif dalam membangun bangsa. Itu pandangan saya," ujar Sandiaga, Selasa, 27 Februari 2024.

Meski begitu, Sandiaga menyebut perlu adanya pembahasan di internal partai melalui Rapimnas PPP untuk memutuskan partai berlambang ka'bah mau bergabung atau tidak di kabinet Prabowo. Sebab, kata dia, PPP saat ini masih berada di kubu lawan.

"Pada intinya kita berharap dan saya baru kembali juga dari Australia, dari India, semua memberikan apresiasi. Kita bisa menyelenggarakan Pemilu yang salah satu pemilu terbesar di dunia, kalau tidak salah ketiga terbesar demokrasi dunia dapat berlangsung lancar dan damai," kata dia.

Lebih lanjut, Sandiaga menyebut PPP saat ini merupakan salah satu partai pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Sehingga terbuka kemungkinan PPP kembali mendukung capres-cawapres yang diusung oleh Jokowi.

"PPP ini kan partai pendukung pemerintah, jadi posisi kita ada di pemerintahan. Ada dua menteri, ada satu wamen, ada stafsus presiden. Kita tentunya nanti ada proses yang berlanjut," kata dia.

Sementara itu, juru bicara Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono, Imam Priyono, menyampaikan partainya saat ini masih fokus untuk menjaga suara Pemilu 2024. Sehingga, belum ada pembicaraan soal kemungkinan berpindah dukungan ke kubu Prabowo-Gibran.

"Keputusan-keputusan strategis biasa diambil PPP pada forum-forum resmi partai yang melibatkan komponen-komponen PPP. Sementara, kami masih fokus menjaga suara," ujar Imam.