
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. (Foto: Dokumen Pemprov DKI Jakarta).
Jakarta, tvrijakartanews - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya memastikan stok bahan pokok aman terkendali sesaat menjelang Ramadan dan Idul Fitri 1445 H.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, upaya itu dilakukan sekaligus untuk menekan inflasi di Jakarta.
"Hari ini kita memastikan, pertama, menjaga inflasi. Kedua, ada beberapa poin yang menjadi faktor-faktor inflasi di DKI, terutama terkait listrik dan bahan bakar, serta makanan tentunya," kata Heru usai menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama Bank Indonesia (BI) dan sejumlah instansi terkait di Balairung, Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (6/3/2024).
Mantan Wali Kota Jakarta Utara itu mengatakan, pihaknya terus bersinergi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat, BI, Badan Pusat Statistik (BPS), Perum Bulog, hingga Polda Metro Jaya, untuk menekan inflasi.
Salah satu langkah konkret untuk menekan inflasi di Jakarta adalah memastikan ketersediaan bahan pangan aman, dengan mengecek ketersediaannya di Perum Bulog maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Food Station.
"Bulog menyampaikan ke kita semua dan Food Station, stok cukup memadai untuk kebutuhan di Jakarta," kata Heru.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta Arlyana Abubakar mengatakan, inflasi di Jakarta pada bulan Februari 2024 masih terkendali, yaitu 2,12 persen secara year on year (yoy).
Angka tersebut masih dalam rentang sasaran inflasi yaitu 2,5±1 persen dan lebih rendah daripada angka nasional sebesar 2,75 persen (yoy).
"Sekarang memang untuk menghadapi Hari Raya Idul Fitri dan Ramadan, di dalam TPID HLM ini kita berkoordinasi untuk meyakinkan bahwa ketersediaan pangan itu mencukupi untuk kebutuhan masyarakat, sehingga inflasi harga pangan bisa kita jaga," tuturnya.
Di satu sisi, Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kantor Wilayah DKI Jakarta-Banten Mohamad Alexander juga menyatakan, stok komoditas beras tercukupi dengan baik untuk digunakan tak lebih dari tiga bulan ke depan.
"Kami menghitung estimasi minimum stok requirement sampai dua, tiga bulan ke depan. Kami pastikan untuk stok yang dikuasai Bulog saat ini sangat aman. Baik itu untuk menjelang hari besar keagamaan seperti Ramadan, Idulfitri dan setelahnya," ucap dia.
Untuk diketahui, Perum Bulog saat ini menyelenggarakan program Bulog Siaga atau aksi amankan harga, yang dilaksanakan di 183 titik di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Komoditas yang dijual yaitu beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP), beras premium, dan komoditas pangan lainnya.