
Ketua Prabowo Mania Immanuel Ebenezer atau Noel dan Politikus PDIP Deddy Yevry Sitorus. Foto Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews - Ketua Prabowo Mania, Immanuel Ebenezer atau Noel menjelaskan soal kronologi dirinya hampir adu jotos dengan politikus PDIP, Deddy Yevry Sitorus. Video adu mulut antara Noel dengan Deddy dalam sebuah acara di televisi itu sebelumnya viral di media sosial.
Noel menepis isu yang menyebut debat dan televisi itu berakhir dengan adu jotos. Walaupun, kata dia, debat dirinya dengan Deddy berlangsung panas hingga saling tunjuk dan nada tinggi. m
"Enggak ada yang adu jotos. Siapa yang adu jotos. Kesannya," kata Noel saat dihubungi, Jumat, 8 Februari 2024
Adapun debat antara Noel dengan Deddy terjadi ketika keduanya menjadi bintang tamu salah satu program Panggung Demokrasi Metro TV dengan tema soal dinasti politik Jokowi pada Senin, 4 Februari 2024 . Keduanya, terlibat debat panas dengan suara meninggi yang berujung Noel menghampiri Deddy hingga nyaris adu jotos. Para kru Metro TV pun langsung melerai Noel dan Deddy.
Noel mengatakan eskalasi perdebatan panas itu bermula ketika Deddy mencoba mengorkestrasi pemerintahan Jokowi melakukan kecurangan. Noel mengaku langsung membantah pernyataan Deddy itu.
"Saya bantah itu, saya tanya kembali. Orkestrasi kecurangan ini tidak pantas yang disampaikan oleh orang yang culas. Host-nya tanya yang culas siapa, saya bilang tanya ke Deddy lah," ucap Noel.
Noel mengaku tak ada dendam pribadi dengan Deddy usi diskusi. Menurut Noel, perdebatan panas dalam diskusi bagian dari dinamika. Akan tetapi, Noel tak mempersoalkan jika publik memaknai lain persoalan perdebatan panas itu.
"Namanya diskusi. Kita, kan, enggak punya karakter itu. Biasa saja dinamika dalam sebuah diskusi. Publik meresponsnya dengan sudut pandangnya, biarkan saja. Baik-baik saja kok semua," tutur Noel.
Dihubungi terpisah, Deddy Sitorus mengatakan insiden hampir adu jotos itu bermula ketika Noel hendak hampir ke meja dirinya. Padahal, kata Deddy, dirinya sedang duduk diam. Ketika Noel hendak menghampiri, Deddy lantas maju menghadap.
"Iya dia (Noel) mendatangi mau memukul, kan. mendatangi meja, saya duduk. Ketika saya datang mau berhadapan dia mundur," kata Deddy.
Politikus PDIP itu melihat Noel memiliki dendam pribadi dengan dirinya. Sebab, kata dia, Noel sangat jelas menyerang pribadinya.
"Saya melihat lebih ke dendam pribadi. Tiba-tiba soal hak angket, soal kecurangan pemilu,, tiba-tiba dia masuk ke urusan pribadi. Anda anggota DPR, saya gak terima dong. Saya jawab, Anda kalau kalah enggak usah usah songong. Terus dia melontarkan kata-kata tukang peras, saya pasti balas," cerita Deddy menjelaskan insiden itu kembali.
Deddy mengatakan dirinya dan Noel tak sempat meminta maaf usai acara. Menurut Deddy, Noel langsung meninggalkan Metro TV usai acara.
"Engga (minta maaf). Saya enggak tahu diusir Metro tV, dia kabur. Enggak ada," tutur Deddy.
Dia mengatakan hingga kini dirinya tak mau berkomunikasi dengan Noel. Deddy mengatakan Noel telah merendahkan intelektualitas di depan publik atas aksinya itu.
"Ngapain juga saya komunikasi dengan orang yang merendahkan intelektualitas di depan publik. Dari awal kan dia berdebat dengan Ferry Amsari, kemudian dia bicara kecurangan, dia culas (Noel ngatain Deddy). Dia berdebat sama orang, tiba-tiba menyerang saya" tutur Deddy.
Pada video yang diunggah di akun TikTok, dikutip Tirto, Kamis hari ini, Noel dan Deddy saling adu argumen dengan nada meninggi. Noel juga sempat adu argumen dengan pakar hukum tata negara dari Universitas Andalas, Ferry Amsari.
Deddy dalam debat itu bicara soal substansi. Menurut Deddy, jika ada yang bilang ada pembegalan MK yang berujung pada pemecatan Ketua MK sebagai substansi demokrasi, pasti tidak pernah baca buku.
"Bicara substansi demokrasi itu bicara proses. Kalau ada yang bilang ada pembegalan MK yang berujung pada pemecatan Ketua MK sebagai substansi demokrasi orang itu pasti enggak pernah baca buku. Lalu, kalau ada orang bilang bahwa bagi-bagi bansos dengan melanggar UU APBN, UU Keuangan Negara, pada saat anggota keluarganya ikut kontestasi pemilu bukan sebagai kejahatan demokrasi, orang itu tidak paham demokrasi. Cuma punya urat suara," kata Deddy.
Mendengar itu, Noel kemudian memotong pernyataan Deddy. " Jadi apa yang lu tau tentang demokrasi, kita debat dulu apa itu demokrasi," ungkap Noel dengan nada tinggi.
"Yang mana yang lu pahamin," tambahnya.
"Pembegalan MK. Ketua MK dipecat," jawab Deddy.
"Lu juga bukan ketua dewan yang memberikan susu jujur," ungkap Noel.
"Kenapa bawa-bawa urusan pribadi di sini," sanggah Deddy.

