
Foto : Dokumentasi Isty/TVRI. Warga Kampung Bekelir, Kota Tangerang berkumpul di Dermaga Sungai Cisadane untuk melakukan keramas bersama sebagai tradisi menyambut Bulan Ramadan.
Tangerang, tvrijakartanews - Salah satu tradisi yang dilakukan warga Kota Tangerang menjelang Ramadan adalah keramas di pinggir Sungai Cisadane. Tradisi ini dilakukan oleh warga yang tinggal di bantaran Sungai Cisadane. Tak terkecuali pada Minggu (10/3/2024), ratusan warga Kampung Bekelir berkumpul di pinggir sungai untuk melaksanakan tradisi tersebut.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Rizal Ridolloh menjelaskan, keramas massal merupakan tradisi masyarakat Kota Tangerang khususnya warga Kampung Berkelir yang sudah dilakukan secara turun temurun. Keramas massal ini juga merupakan simbol dalam membersihkan diri menyambut bulan Ramadan.
"Ini tentu menjadi khazanah kebudayaan yang ada di Kota Tangerang dan harus terus dijaga. Alhamdulillah, ratusan warga hadir mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Artinya, mereka masih peduli dengan budaya yang ada di Kota Tangerang," jelasnya.
Tradisi keramas massal ini juga sedang diajukan oleh Pemerintah Kota Tangerang sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). Hal tersebut, merupakan upaya menjaga budaya keramas massal dan menjadikan ikon tradisi masyarakat Kota Tangerang.
"Tahun ini kami mengajukan keramas massal menjadi WBTB ke Kemendikbudristek. Kami lihat, tradisi ini tidak ada di daerah lain. Jadi, mudah-mudahan dapat disetujui menjadi WBTB Kota Tangerang yang terbaru," lanjutnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Nurdin ikut mengapresiasi tradisi dan budaya tersebut sebagai salah satu keunikan dan ciri khas dari Kota Tangerang yang tentunya harus terus dilestarikan. Nurdin juga ikut menyaksikan dan merasakan kemeriahan tradisi menjelang Ramadan tersebut.
"Tradisi dan budaya ini selain harus dilestarikan juga harus senantiasa dibarengi dengan semangat untuk membersihkan tidak hanya diri tetapi juga hati dan jiwa dalam rangka menyambut bulan suci ramadan," tutur Nurdin.
Selain membersihkan diri dan hati, juga mengajak masyarakat untuk turut bersama-sama menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar terutama kebersihan sungai dan kampung.
"Selain bersih secara jasmani dan rohani, juga harus dibarengi dengan kebersihan lingkungan. Agar ibadah kita di bulan Ramadan tahun ini dapat lebih khidmat dan khusyu,'" imbuh Dr. Nurdin.