
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama jajarannya tengah berbincang dengan penumpang di Stasiun Solo Jebres pada Senin (11/3/2024). (Foto: BKIP Kemenhub).
Jakarta, tvrijakartanews - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi pergerakan masyarakat selama periode libur Hari Raya Idul Fitri 1445 H atau Lebaran 2024 mencapai 193,6 juta orang.
Prediksi itu diperoleh berdasarkan hasil survei potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024, yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik, Kementerian Komunikasi dan Informatika serta melibatkan para pakar dan akademisi bidang transportasi.
Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 lalu, yakni 123,8 juta orang.
"Hasil survei menunjukkan adanya tren peningkatan potensi pergerakan masyarakat. Berdasarkan hasil survei tersebut, pergerakan masyarakat secara nasional berpotensi mencapai 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang," ucap Budi dalam keterangannya, Selasa (12/3/2024).
Budi mengaku telah melaporkan hasil survei tersebut kepada Presiden Joko Widodo serta menginformasikan kepada pemangku kepentingan terkait, seperti kementerian/lembaga, pemerintah daerah, Korlantas Polri, BUMN dan swasta. Tujuannya agar mereka menyiapkan sejumlah langkah antisipasi yang komprehensif.
"Melihat gambaran kondisi tersebut, kami melakukan langkah persiapan baik secara operasional maupun kebijakan dalam pengendalian, pengaturan transportasi, dan penanganan secara komprehensif bersama Instansi kementerian dan lembaga pada pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, serta pihak swasta," Budi.
Dalam rencananya, Budi pemerintah bahwa pemerintah akan memberlakukan kebijakan yang efektif untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik. Salah satunya adalah kebijakan diskon tol hingga pengaturan waktu mudik.
"Pengaturan waktu mudik, penyelenggaraan diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih dini, mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, hingga pengaturan lalu lintas terutama pada daerah yang beresiko terjadi kepadatan luar biasa akan kami lakukan," ucap dia.

