Menteri BUMN Erick Thohir
Jakarta, tvrijakartanews - Total Penyertaan Modal Negara (PMN) perusahaan pelat merah yang diusulkan Kementerian BUMN kepada Komisi VI DPR RI mencapai Rp 57,84 triliun. Angka ini merupakan akumulasi dari PMN 2024-2025.
Pada tahun ini, PMN yang diajukan Kementerian BUMN sebesar Rp 13,6 triliun dan bersumber dari cadangan pembiayaan investasi tahun anggaran 2024. Dana segar tersebut akan dialokasikan ke tujuh perseroan negara.
Sedangkan, usulan PMN 2025 untuk 16 BUMN mencapai Rp 44,24 triliun. Dengan begitu, selama dua tahun berturut-turut atau periode 2024-2025, total PMN yang dimintakan ke negara mencapai Rp 57,84 triliun.
Menteri BUMN Erick Thohir mengaku, pengajuan dana segar tersebut sekaligus menjadi dokumen penting yang akan diserahkan ke Menteri BUMN yang baru. Pasalnya, masa jabatan Erick akan berakhir pada Oktober mendatang, sementara, pencairan anggaran itu perlu waktu.
Saat ini PMN BUMN 2024-2025 masih dalam penggodokan Komisi VI DPR RI. Kendati begitu, nantinya hasil pendalaman yang dilakukan legislator atas dana yang bersumber dari APBN ini akan menjadi catatan atau pegangan bagi Menteri BUMN selanjutnya.
“Cuman untuk tahun depan saya persiapkan siapapun Menteri-nya paling tidak sudah punya catatan untuk PMN berikutnya dan dividen berikutnya,” ujar Erick saat ditemui di gedung DPR RI, Selasa (19/3/2024)
“Seperti waktu saya menjabat pertama kali jadi Menteri saya sempat bingung ‘oh ini PMN berapa, dividen berapa saya gak tau,” paparnya.
Erick berharap, pembahasan dan hasil pendalaman PMN BUMN saat ini menjadi referensi bagi Menteri baru. Paling tidak, sosok yang ditunjuk memimpin Kementerian BUMN punya dokumen soal nominal anggaran yang diberikan negara kepada perseroan.
“Nah paling tidak siapapun menteri-nya itu dia punya catatan hari ini ‘oh pmn sekian, dividen sekian’. Dan kita juga akan memperpanjang antara stimulasi dividen dan PMN terus kita tarik juga sampai 2028, 2029 kalau perlu, saat ini kan ada prediksi-prediksi gitu, siapapun nanti yang masuk tidak bener-benar blank, tapi udah bisa nuntun apa yang kita lakukan saat ini,” ucap dia.