
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) bersama Presiden Joko Widodo (Kanan). (Tangkap layar laman resmi BUMN)
Jakarta, tvrijakartanews - Kementerian BUMN memastikan pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Phase 1 di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Bara, rampung. Hal ini mendukung terciptanya integrasi industri aluminium dari hulu hingga hilir.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan SGAR ini juga dilengkapi oleh penghubungan rantai pasokan antara mineral bijih bauksit dari Antam dengan pabrik peleburan aluminium di Inalum.
"Pembangunan Smelter ini memberikan dampak positif secara sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar salah satunya dengan penyerapan lebih dari dua ribu lapangan pekerjaan,” kata Erick dikutip dalam laman resmi Kementerian BUMN, di Jakarta, Kamis (21/3/2024).
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan pihaknya terus menjalankan tugas dan mandat pemerintah untuk bersinergi mengolah hasil sumber daya alam mineral untuk peradaban, kemakmuran, dan masa depan yang lebih cerah.
Smelter alumina ini akan berimplikasi langsung pada penyerapan tenaga kerja hingga 1.000 orang.
“Dengan rampungnya SGAR Phase 1 di Kabupaten Mempawah ini, posisi Indonesia di rantai pasok global akan semakin solid, sehingga mampu menjadi motor pertumbuhan ekonomi global ke depan,” ujar Hendi.
SGAR Phase 1 Mempawah merupakan bagian dari aksi korporasi Inalum dalam menciptakan ekosistem industri aluminium terintegrasi dari hulu (bijih bauksit) hingga hilir.
Proyek SGAR Mempawah ini menghubungkan rantai pasokan antara mineral bijih bauksit di Kalimantan Barat dengan pabrik peleburan aluminium.
Adapun, nilai investasi PSN ini mencapai US$831 juta atau sekitar Rp 12,5 triliun. Proyek SGAR Phase 1 ini ditargetkan berproduksi mulai kuartal ketiga 2024 dan beroperasi dengan kapasitas penuh pada tahun 2025.
Nantinya, smelter ini memproduksi sekitar 1 juta ton alumina per tahun dengan bahan baku 3,3 juta ton bauksit per tahun.
Sebagian besar produk alumina dari SGAR phase 1 akan dijadikan bahan baku utama untuk Smelter Aluminium Inalum yang berada di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, dengan kapasitas 275 ribu ton per tahun.
Alumina merupakan bahan utama pembuatan aluminium primer seperti ingot, alloy, billet, bar, keramik, dan produk harian lainnya.
Mining Industry Indonesia (MIND ID) merupakan BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia yang beranggotakan PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Timah Tbk, dan PT Freeport Indonesia (PTFI).

