3 Cara Cegah Sakit pada Masa Pancaroba dari Musim Hujan ke Kemarau
Tekno & SainsNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Foto: freepik

Jakarta, tvrijakartanews - Pancaroba membuat imunitas manusia cenderung menurun dan faktor kelembaban tinggi karena musim hujan membuat kuman seperti virus, bakteri, jamur, dan lain-lain mudah masuk ke tubuh manusia. Infeksi pernapasan pada anak & dewasa 80-90 % disebabkan oleh virus, terbanyak Respiratory Syncytial Virus / RSV, influenzae, flu singapur / hand mouth foot disease (HMFD), COVID-19, adenovirus, rinovirus, parainfluenzae, camp iniak, rubella, gondongan, cikungunya, DBD, dan sebagainya. Ada juga yang disebabkan oleh bakteri seperti mycoplasma pneumonia, dan lain-lain.

Dr. Ngabila Salama, Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kemenkes RI saat dihubungi Jumat, (29/03) menyarankan 3 cara yang dapat dilakukan untuk pencegahan sakit.

"Pertama, perilaku hidup bersih & sehat (PHBS) dikencangkan: dihimbau untuk memakai masker di keramaian, terutama pada yang sedang sakit sebaiknya tidak keluar rumah atau memakai masker di sekolah / ruang kerja / ruang indoor lainnya juga tentunya rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, menjaga ventilasi udara, hindari asap rokok" kata dr. Ngabila.

Intinya PHBS adalah 3M memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak. Dapat mencegah penyakit menular saluran nafas dan pencernaan.

"Kedua, imunisasi rutin lengkap pada anak. Ada 15 imunisasi gratis dari pemerintah mulai dari anak sampai dewasa, vaksin COVID-19 usia 18 tahun ke atas gratis di puskesmas dan RSUD terdekat / berbayar di klinik / RS terdekat. Juga anjuran vaksin influenzae berbayar mandiri utk usia 6 bulan ke atas terutama kelompok rentan: balita, lansia, ibu menyusui, ibu hamil, tenaga kesehatan. Dan yang ketiga, menjaga imunitas baik dengan terapkan pola hidup sehat fisik dan mental dengan CERDIK dan CERIA setiap hari, lanjutnya.

Menurut dr. Ngabila, mencegah kematian kuncinya deteksi dini. Jika keluhan 2x24 jam tidak membaik, segera ke fasilitas kesehatan terdekat untuk diobati, pemeriksaan antigen dan PCR COVID-19 gratis di puskesmas untuk semua yang bergejala. Jika ada indikasi pemeriksaan jenis kuman oleh dokter akan dilakukan PCR multiplex / panel virus untukmendeteksi beberapa jenis virus dan bakteri termasuk Mycoplasma agar terapi lbh spesifik sesuai jenis kuman penyebab.

"Pemeriksaan swab rapid test antigen sudah tersedia untuk mendeteksi cepat COVID-19 dan influenzae. Pemeriksaan darah & NS1 DBD juga gratis 7x24 jam di Puskesmas kecamatan DKI Jakarta," tutur dr. Ngabila.