
Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek saat mudik Lebaran 2024. Foto Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan mengimbau pemudik untuk tetap mengutamakan keselamatan dan beristirahat apabila merasa kelelahan di perjalanan.
Langkah itu diperlukan sebagai bentuk antisipasi terjadinya kecelakaan, seperti kasus kecelakan maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, yang menewaskan 12 orang pada Senin (8/4/2024) pagi.
Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno, kecelakaan yang melibatkan sejumlah kendaraan itu diduga karena pengemudi Daihatsu GranMax bernomor polisi B 1635 BKT itu kelelahan.
Karena faktor itu, mobil tersebut lantas keluar jalur sehingga terlibat kecelakaan dengan Bus Primajasa bernomor polisi B 7655 TGD dengan mobil Daihatsu Terios bernomor polisi E 1399 MF.
"Kami turut prihatin atas kejadian kecelakaan ini hingga menimbulkan korban jiwa. Saat ini Ditjen Hubungan Darat telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk terus melakukan investigasi mendalam terkait kecelakaan tersebut. Namun, diduga ada faktor kelelahan pengemudi Daihatsu Granmax sehingga mobil keluar ke jalur yang mengarah ke Jakarta," ucap Hendro dalam keterangannya, Senin.
Berkaca dari kasus tersebut, Hendro berharap para pemudik agar bisa beristirahat apabila merasa mengantuk atau kelelahan. Dia menyarankan, pemudik bisa beristirahat di dalam rest area dengan waktu maksimal 30 menit atau bisa juga keluar tol terlebih dahulu untuk mencari tempat istirahat yang lebih nyaman.
"Mengingat padatnya kondisi lalu lintas sehingga menimbulkan rasa lelah bagi para pemudik maka diharapkan untuk utamakan waktu beristirahat. Setiap mengemudi selama 4 jam berturut-turut dianjurkan untuk istirahat selama 30 menit," ujar dia.
Selain itu, Hendro juga mengimbau agar masyarakat merencanakan waktu perjalanan mudik sebaik mungkin.
"Para pemudik bisa memilih berangkat di waktu-waktu yang tidak rentan untuk mengantuk dan upayakan tidur cukup sebelum mengemudi," imbuh dia.
Adapun, kecelakaan maut yang menewaskan tujuh orang laki-laki dan lima orang perempuan terjadi di Tol Jakarta-Cikampek KM 58,600 arah Bandung-Jakarta pada Senin pukul 07.04 WIB.
Menurut rekaman CCTV di lokasi, Kepala Korlantas Polri Irjen Aan Suhanan menjelaskan kronologi peristiwa nahas itu terjadi saat rekayasa lalu lintas contra flow dari arah Jakarta menuju Bandung sedang diberlakukan.
Satu unit minibus Gran Max yang mengarah ke Bandung tiba-tiba oleng ke arah berlawanan dan adu banteng dengan bus.
"Gran Max ini datang dari Jakarta, dari arah Jakarta menuju ke timur menggunakan contra flow. Di TKP, menurut pantauan sementara dari CCTV, itu oleng ke kanan sehingga menabrak bus dan menabrak kendaraan lainnya yang ada di belakang bus," kata Aan di RSUD Karawang, Jawa Barat.
Akibat tabrakan tersebut, minibus Gran Max ringsek dan terbakar. Dari kendaraan tersebut, polisi kemudian mengevakuasi 12 jenazah ke RSUD Karawang.
"Untuk sopir bus alhamdulillah sehat, kemudian sopir Rush (yang di belakang bus) juga sehat, tidak ada luka," tambah Aan.