Musim Mudik Lebaran, Pendapatan Jasa Kuli Panggul di Pelabuhan Merak Menurun
FeatureNewsHotAdvertisement
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Kuli Panggul Sedang Membawa Barang Milik Pemudik

Cilegon, tvrijakartanews - Musim mudik lebaran merupakan saat yang dinanti oleh para porter (kuli panggul) di Pelabuhan Merak yang biasa menawarkan jasanya membawakan barang-barang milik pemudik. Seiring meningkatnya fasilitas yang diberikan PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak terhadap pengguna jasa (penumpang) ternyata berdampak terhadap penghasilan sang kuli panggul.

Salah seorang porter di Pelabuhan Merak, Sajim mengatakan, setiap musim mudik lebaran, ribuan pemudik memadati Pelabuhan Merak termasuk pemudik pejalan kaki saat turun dari kendaraan bus di terminal.

“Biasanya pemudik membawa barang bawaan yang tidak sedikit, saya tawarkan untuk membantu dengan tenaga membawakan barang-barang milik pemudik menuju ke dalam kapal, akan tetapi tidak seperti musim mudik sebelum-sebelumnya. Ya tau sendiri lah sekarang fasilitas di Pelabuhan Merak seperti apa sekarang, sudah sangat bagus. Itu liat sendiri sudah ada troli untuk penumpang yang membawa barang banyak,” katanya.

Sajim mengaku, meskipun fasilitas di Pelabuhan Merak yang saat ini sudah berbeda, akan tetapi masih ada penumpang yang meminta jasa untuk dibawakan barang-barangnya ke kapal. Untuk jasa tergantung jarak tempuh dari terminal ke dermaga reguler dan berat barang yang dibawanya biasanya kalau dekat 20 ribu dan kalau jauh sampai ke dermaga 4 bisa 50 ribu.

“Ya ada saja yang minta dibawakan, tapi ini kan musin arus mudik seharusnya lebih meningkat penghasilan yang didapat, tapi sekarang tau sendiri lah, berkurang karena penumpang lebih memilih menggunakan troli,” keluhnya kakek yang memiliki seorang cucu yang sudah lima tahun menjadi kuli panggul.

Dalam sehari semalam, Sajim yang saat ini berusia 53 tahun mengaku bisa mendapatkan uang sekitar 200 ribu rupiah. Apa lagi pada musim mudik tahun-tahun sebelumnya Sajim bisa mendapatkan penghasilan hingga 400 ribu rupiah per hari.

“Kalau hari biasa dapat 100 ribu kalau mudik lebaran ya paling dapat 200 ribuan, adanya troli terdampak. Jangankan ada troli ga ada troli aja susah, alasannya ga usah pake kuli sudah ada troli, dulu penumpang banyak yang nyari kuli sekarang kita yang nyari penumpang,” ucapnya.

Sementara, Bela seorang pemudik di Pelabuhan Merak mengaku, menggunakan jasa porter sangat membantu dirinya dibawakan barang bawaannya.

“Sudah cape dijalan, ditambah bawa barang menuju ke kapal. Ya saya minta tolong saja sama bapak-bapak yang memakai baju merah untuk membawakan barang-barangnya,” ujarnya.

Sementara itu, di Pelabuhan Merak terdapat 64 porter. Mereka dibagi menjadi 2 kelompok kerja dimana 1 kelompok berjumlah 32 orang mendapatkan jatah untuk menjadi porter selama 12 jam.