Pandeglang, tvrijakartanews - Dua Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Kabupaten Pandeglang, belum memiliki sertifikasi halal. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Pandeglang mengaku kesulitan mendapatkan sertifikat halal tersebut karena kondisi dua RPH belum memadai.

“Dari 3 RPH yang ada, baru 1 yang memiliki sertifikasi halal yakni RPH Pandeglang yang di Jalan AMD Lintas Timur dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Dan untuk 2 RPH lagi akan di urus sertifikasi halal secepatnya,” kata Sekertaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Pandeglang, Uun Junandar, Kamis (18/4/2024).

Belum terbitnya sertifikasi halal di dua RPH yang berada di Menes dan Labuan, lantaran belum memiliki Nomor Kontrol Veteriner (NKV). Infrastruktur dua RPH itu juga dinilai belum memadai, sehingga dia menilai akan sulit mendapat sertifikasi halal.

“NKV dikeluarkan oleh tim yang memang memiliki kompetensi agar betul-betul RPH itu layak dikeluarkan NKV. Namun situasi 2 RPH ini kan masih kurang layak lah, baik tempat maupun sarana karena memang sudah rusak berat,” kata dia.

Meski belum bersertifikasi halal, namun Uun menjamin produk sembelih di RPH Menes dan Labuan tetap aman dan halal. Kemudian proses penyembelihan di dua RPH itu tetap mempedomani syariat Islam.

“ Juru sembelih kan memang orang Islam, secara pelatihannya juga sudah. Cuma secara administrasinya saja yang belum. Nah selama ini kan mereka juga ikut dilatih untuk melakukan penyembelihan secara Islam,” ungkap Uun.

Uun mengaku bahwa DPKP berencana untuk mengurus sertifikasi halal dua RPH itu. Namun akan merenovasi tiga RPH terlebih dahulu sehingga nanti proses sertifikat halal nya tidak susah.

“InsyaAllah, mungkin ini akan segera kita menunggu juknis dari kementerian akan segera kita lelang. Karena ini kan masuk lelang, ada Rp 2 miliar, Rp 1 miliar. Mudah-mudahan tahun ini akan kita renovasi," tandasnya.