DVI Polri Ungkap 7 Orang Korban Kebakaran di Mampang Alami Luka Bakar 90 Persen
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Kebakaran di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. (Tangkap layar video)

Jakarta, tvrijakartanews - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri menyampaikan tujuh orang korban tewas akibat kebakaran toko bingkai di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, mengalami luka bakar berat hingga 90 persen.

"Luka bakarnya sampai 90 persen dan luka bakarnya sampai tingkat empat (derajat luka bakar paling berat)," kata Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (19/4/2024).

Hariyanto mengatakan kondisi tersebut diperoleh berdasarkan hasil pemeriksaan ketujuh jenazah di posko postmortem RS Polri. Ketujuh korban sudah langsung dibawa ke Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati untuk proses identifikasi lebih lanjut menggunakan metode indentifikasi korban bencana (disaster victim identification/DVI).

"Identifikasi dilakukan melalui pencocokan data sebelum kematian (antemortem) berupa sidik jari, rekam medis gigi dan sampel "deoxyribo nucleic acid" (DNA) dari keluarga korban dengan sesudah kematian (postmortem) dari jenazah korban," ujarnya.

Menurutnya, Sidik jari, DNA, dan gigi menjadi parameter dalam proses identifikasi karena pada ketiganya terdapat karakteristik khusus yang dapat menunjukkan identitas seseorang secara medis.

"Jadi, nanti kita maksimalkan. Seperti biasanya untuk identifikasi medis, DNA, sidik jari, gigi kita maksimalkan. Nanti data-data (pembanding) yang kita kumpulkan seperti apa," ujar Hariyanto.

Sementara terkait apakah ketujuh korban merupakan satu keluarga, RS Polri Kramat Jati menyatakan belum dapat memastikan hal tersebut karena menunggu hasil identifikasi.

"Tujuh jenazah itu yang satu adalah laki-laki dewasa, dua laki-laki anak, kemudian empat perempuan dewasa," kata Hariyanto.

Terkait korban masih dalam satu keluarga atau tidak, kata dia, pihaknya belum mengetahui secara pasti.

"Apakah itu satu keluarga nanti kita buktikan. Kan masih ada (korban kebakaran) yang ada di rumah sakit (berbeda). Apakah bisa komunikasi, nanti kita tanyakan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Arif Wahyono mengimbau pihak keluarga korban dapat segera menyerahkan data pembanding untuk identifikasi.

"Kita tekankan (identifikasi melalui data) gigi dan DNA, tinggi badan segala macam. Kalau memang ada keluarga yang punya catatan gigi, kalau memang ada datang ke (RS Polri) Kramat Jati," kata Arif.

Polres Metro Jakarta Selatan secara terpisah, menegaskan masih mengidentifikasi tujuh korban meninggal dunia akibat kebakaran ruko di Mampang Prapatan.

"Identitas awal korban sudah kita ketahui sebanyak 12 orang. Tujuh meninggal dunia lima luka-luka," kata Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi.

Dari data yang diterima ketujuh korban meninggal dunia atas nama Thang Tjiman (75), Heni (39), Riichi (2), Austin (8), Tia (25), Shella (20) dan satu orang perempuan berusia 18 tahun.