Lebih Dari 100 Narapidana Melarikan Diri Usai Hujan Merusak Penjara di Nigeria
HotNews
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Foto: reuters

Jakarta, tvrijakartanews - Setidaknya 119 narapidana melarikan diri dari penjara setelah hujan lebat merusak lembaga pemasyarakatan di Suleja dekat ibu kota Nigeria, Abuja, kata menteri dalam negeri Olubunmi Tunji-Ojo pada Kamis (25 April).

Agen layanan sedang memburu para buronan dan sejauh ini telah menangkap kembali 10 dari mereka dengan bantuan badan keamanan lainnya. Sebagian tahanan merupakan anggota kelompok pemberontak Islam Boko Haram dikurung di penjara Suleja.

“Seratus sembilan belas orang melarikan diri, dan sepuluh berhasil ditangkap, jadi kita masih punya 109 orang yang masih buron. Dan izinkan saya mengatakan ini, ini adalah fasilitas yang dibangun untuk menampung 250 orang dan jelas karena… Anda tahu, sebelum kejadian itu terjadi. , kami punya 499. Ini sejalan dengan apa yang terus kami bicarakan, kepadatan di pusat pemasyarakatan kami," kata menteri dalam degeri Nigeria, Olubunmi Tunji-Ojo.

Juru bicara Adamu Duza dalam sebuah pernyataan pada Kamis mengatakan, hujan lebat pada Rabu (24 April), yang berlangsung selama beberapa jam, menghancurkan sebagian penjara dengan keamanan menengah, termasuk tembok perimeter dan bangunan di sekitarnya.

“Kami juga sudah melihat penyebabnya, karena kami harus memastikan hal ini tidak terjadi lagi. Dan bagaimana cara mencegahnya? Yang jelas, kami melihat bahwa tembok tersebut sebenarnya sudah tua, dan sayangnya ada tanggung jawab tertentu. hal ini harus kita ambil, tapi yang paling penting adalah, kita akan melakukan segala yang mungkin untuk memulihkan kewarasan, dan untuk memastikan bahwa hal ini tidak terjadi di fasilitas lain mana pun," lanjut Olubunmi Tunji-Ojo.

Pembobolan penjara telah menjadi masalah keamanan utama di Nigeria karena kepadatan yang berlebihan, kekurangan dana, dan lemahnya langkah-langkah keamanan. Hal tersebut menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk melarikan diri.

Ribuan narapidana telah melarikan diri dalam beberapa tahun terakhir karena lemahnya infrastruktur dan serangan militan. Terutama serangan ISIS pada bulan Juli 2022 di sebuah penjara dengan keamanan tinggi di ibu kota Abuja di mana sekitar 440 narapidana dibebaskan.