Foto : Dokumentasi Istimewa. Puskemas di wilayah Kota Tangerang menerima pemeriksaan dini terhadap pasien flu singapura
Tangerang, tvrijakartanews - Kasus penularan Flu Singapura di wilayah Provinsi Banten hingga saat ini sudah lebih dari 700 kasus sejak Januari 2024. Hal ini menjadikan Banten sebagai wilayah dengan penyebaran kasus flu Singapura terbanyak di Indonesia.
Menyikapi hal tersebut, Dinas Kesehatan Kota Tangerang mengimbau masyarakat mewaspadai penularan flu singapura atau hand, foot and mouth disease (HFMD), khususnya pada anak-anak berusia di bawah 10 tahun. Penyebaran flu singapura sendiri diketahui sangat cepat dan menular melalui kontak kulit, udara, pernapasan, dan cairan.
”Penularan juga dapat terjadi melalui cairan atau droplet dari hidung maupun tenggorokan yang keluar saat bersin, mengeluarkan air liur, atau ludah yang terlempar ke udara saat batuk,” terang Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dini Anggraeni, Selasa (30/4/2024).
Penyakit ini juga berpotensi menular pada remaja dan dewasa. Penderita kerap mengalami kurang nafsu makan, lesu, dan nyeri tenggorokan, sehingga butuh asupan makanan yang tidak terlalu keras dan mudah dicerna.
”Gejala yang timbul umumnya ringan seperti demam, munculnya demam yang berlangsung satu sampai dua hari, rash atau ruam pada kulit, dan benjolan kecil di telapak kaki, tangan, dan mukosa mulut,” katanya.
Dinas Kesehatan pun mengimbau masyarakat untuk tetap melakukan PHBS seperti cuci tangan menggunankan sabun dan menggunakan masker. Jangan lupa bagi warga yang sehat diimbau menggunakan masker saat berada di area publik.
”Jika merasakan gejala mengarah HFMD, segera lakukan pemeriksaan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pengobatan gejala dan konsultasi tata laksana perawatan di rumah. Sebab, belum ada obat untuk pengobatan dan pencegahan HFMD,” tutup dr. Dini.