Sri Mulyani Sebut Kekuatan APBN Guna Jalankan Efektivitas Transisi Energi
EkonomiNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Tangkap layar akun Instagram resmi @smindrawati)

Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk menjalankan efeketivitas transisi energi.

“Dibutuhkan APBN yang sehat dan kuat serta strategi menarik pendanaan global yang efektif untuk dapat menjalankannya (transisi energi) secara efektif dan sustainable,” kata Sri Mulyani dikutip dalam akun Instagram resmi @smindrawati di Jakarta, Rabu (1/5/2024).

Sri Mulyani menambahkan pihaknya dihadapkan tiga tantangan pembangunan dalam upaya transisi diantaranya energi merupakan kebutuhan dasar manusia, sehingga menjadi tantangan pembangunan untuk menyediakan energi (energy security) yang terjangkau bagi masyarakat (energy affordability).

"Di sisi lain, perhatian mengenai aspek keberlanjutan planet untuk menghindari ancaman katastropik perubahan mengharuskan transisi menuju energi hijau dan terbarukan (energy sustainability)," ujarnya.

Menurutnya, untuk proses menuju transisi energi tidak hanya rumit dan kompleks, tetapi juga membutuhkan biaya yang tinggi.

"Kita harus mampu menjaga kepentingan nasional dan memperjuangkan sebuah proses transisi yang adil dan terjangkau," jelasnya.

Selain itu, bendahara negara itu menambahkan cara Indonesia menjalankan transisi energi menuju net zero emission (NZE) dan meningkatkan energi terbarukan, di mana hal itu memerlukan kebijakan yang kompleks dan sensitif serta membutuhkan pembiayaan yang sangat besar dan menantang.

"Senang bisa menjelaskan posisi Indonesia yang mendapat respek dari seluruh panitia dan audiens," imbuhnya.

Sebagai informasi, dalam diskusi “Future Vision Symposium” IsDB Annual Meeting di Riyadh, Arab Saudi, Selasa (30/4), Menteri Keuangan Sri Mulyani menghadiri pertemuan sekaligus peringatan 50 tahun Islamic Development Bank (IsDB).

Sri Mulyani mengatakan peringatan itu menjadi momen yang baik bagi IsDb untuk melanjutkan agenda reformasi, menjadi Bank Pembangunan yang makin besar, lebih baik, dan makin kuat dalam membantu negara-negara klien mencapai tujuan mereka.