
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengunjungi lokasi pengungsian warga. (Humas BNPB)
Jakarta, tvrijakartanews - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pemerintah akan segera membangun hunian tetap sebagai rumah relokasi bagi warga yang sebelumnya tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) I. Kemudian bagi warga yang rumahnya rusak berat, maka pemerintah akan membantu biaya perbaikan atau pembangunan senilai 60 juta rupiah.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan kemudian untuk rumah rusak sedang berhak mendapat bantuan senilai 30 juta rupiah dan rumah rusak ringan sebesar 15 juta rupiah.
“Bapak yang rumahnya rusak berat nanti berhak mendapat bantuan 60 juta rupiah untuk perbaikan atau pembangunan. Yang rumahnya rusak sedang 30 juta rupiah dan rusak ringan 15 juta rupiah. Ini semua atas arahan Bapak Presiden Joko Widodo,” kata Suharyanto di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sabtu (4/5/2024).
Suharyanto mengatakan pemerintah tidak akan tinggal diam setelah erupsinya selesai. Kami dari BNPB bersama pemerintah daerah akan tetap mendampingi bapak-ibu sekalian.
“Ada nanti mungkin di antara bapak-ibu sekalian akan direlokasi. Dipindahkan ke rumah yang baru. Karena rumah yang ditinggali sekarang berada di zona berbahaya,” ujarnya.
Dalam momentum itu, kata Suharyanto, salah seorang warga yang lain melaporkan kepada Kepala BNPB terkait adanya kabar yang beredar bahwa Pulau Tagulandang akan tenggelam karena tsunami akibat dari erupsi Gunungapi Ruang yang akan terjadi lagi dan lebih besar. Mendengar hal itu, Suharyanto lantas menjawab bahwa hal itu tidak benar dan masyarakat telah termakan berita hoaks.
“Itu tidak benar ya. Hoaks. PVMBG sudah mengeluarkan informasi terkait hal itu. Bahwa tidak benar Pulau Tagulandang akan hilang tenggelam,” tuturnya.
Suharyanto meminta agar masyarakat hanya memperbarui informasi dari instansi berwenang seperti PVMBG, BNPB, BMKG,BPBD, TNI, Polri dan sebagainya.
“Saya harap kita semua selalu memperbarui informasi hanya dari instansi yang berwenang ya,” pungkasnya.