Gedung Kementerian Perhubungan. Foto Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews - Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Adita Irawati menyatakan pihaknya bakal melakukan evaluasi total terhadap sistem pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta. Hal ini dilakukan imbas tewasnya seorang siswa taruna tingkat 1 bernama Putu Satria Ananta Rastika. Ia meregang nyawa pada Jumat lalu akibat dianiaya oleh seniornya yang berinisial T, 21 tahun, di toilet kampus tersebut.
"Kementerian Perhubungan, melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, langsung melakukan evaluasi terhadap pola pengasuhan untuk pembenahan ke depan. Meskipun tidak Kekerasan ini sama sekali tidak ditolerir dan tidak diperbolehkan di lingkungan sekolah, namun demikian pembedahan ini tetap perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa yang akan datang," ujar Adita dalam keterangannya, Minggu malam, 5 April 2024.
Adita menyatakan pihaknya telah membentuk tim investigasi internal untuk menyelidiki kasus ini. Tim nantinya akan mencari hubungan pola pengasuhan yang ada dengan kasus tersebut.
"Hasil evaluasi pada unsur-unsur Kampus STIP ini nantinya akan diterapkan juga pada sekolah lain di bawah naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan. Sekali lagi, hal ini untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa yang akan datang," kata Adita.
Mengenai proses hukum yang sedang berjalan, Adita menyatakan Kemenhub mendukung sepenuhnya hal tersebut. Pihaknya bakal bekerja sama dengan Polres Jakarta Utara yang tengah mengusut kasus ini. Kemenhub juga meminta semua unsur di STIP Jakarta untuk kooperatif dan bekerja sama mendukung sepenuhnya proses hukum yang tengah berjalan.
Sambil menunggu hasil investigasi tim internal dan penyelidikan kepolisian, Adita menyebut kegiatan belajar-mengajar di STIP Jakarta tetap akan berjalan dengan sistem hybrid. Lalu untuk menambah keamanan di sekolah, Adita mengklaim pihaknya telah menambah jumlah personel pengasuh atau pengawas yang ditempatkan di area kelas, akses tangga dan lorong, serta area toilet sektor pendidikan.
Kemenhub juga akan mengoptimalkan peran pembimbing akademik serta Perwira Pembina Taruna untuk memberikan pendampingan dan menyediakan waktu khusus bagi taruna dalam aktivitas sehari-hari, baik kegiatan akademik maupun kegiatan non akademik.
"Ini terus akan didampingi, terutama bila menghadapi masalah dan selalu membangun komunikasi dengan Perwira Pembina Taruna maupun orang tua wali taruna. Selain itu, untuk menjamin tidak ada lagi potensi tindak kekerasan di kemudian hari, sekolah juga telah melakukan penambahan CCTV pada blankspot di tiap kampus, meniadakan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kekerasan," kata Adita.
Sebelumnya, tindak kekerasan yang terjadi di STIP Jakarta ini berawal saat korban, Putu, dihukum oleh seniornya, T, karena memakai baju olahraga di Gedung Pendidikan pada Jumat, 3 April 2024. T kemudian memukul ulu hati Putu sebanyak lima kali hingga korban tersungkur.
Hasil pemeriksaan polisi, Putu tewas karena tak bisa bernapas. Pelaku juga sebelumnya sudah berusaha menolong korban usai korban ambruk.