Data NFP AS Lebih Rendah, Rupiah Dibuka Kuat 77 Poin
EkonomiNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Ilustrasi rupiah. (tvrijakartanews/ John Abimanyu)

Jakarta, tvrijakartanews - Nilai tukar rupiah menguat 77 poin atau 0,48 persen terhadap dolar Amerika serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Senin (6/5/2024). Penguatan rupiah disebabkan karena data Non-Farm Payroll (NFP) dan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur ISM Amerika Serikat (AS) lebih lemah dari perkiraan.

Dikutip data Bloomberg, rupiah menguat 77 poin atau 0,48 persen dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu menjadi Rp16.006 per USD. Sedangkan data Yahoo Finance, rupiah menguat 75 poin atau 0,47 persen menjadi Rp16.004 persen.

Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong menyatakan penguatan rupiah pada Senin, karena data Non-Farm Payroll (NFP) dan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur ISM Amerika Serikat (AS) lebih lemah dari perkiraan.

"Rupiah diperkirakan akan dibuka datar dengan kecenderungan menguat terbatas terhadap dolar AS yang melemah setelah keluarrnya data ekonomi AS yang lebih lemah pada hari Jumat (3/5), yaitu NFP dan ISM," kata Lukman di Jakarta, Senin (6/5/2024).

Lukman mengatakan angka NFP dan ISM yang lebih lemah dari prediksi disebabkan oleh kebijakan suku bunga tinggi Federal Reserve (The Fed).

Menurut dia, investor sedang menantikan data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal I-2024 yang akan dirilis pada siang ini oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Angka PDB diperkirakan akan terkontraksi sebesar 0,9 persen.

"Ini (data PDB yang terkontraksi) akan menekan rupiah," imbuhnya.