Rupiah Menguat 57 Poin terhadap Dolar AS
EkonomiNewsHotAdvertisement
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

ilustrasi rupiah. (Freepik)

Jakarta, tvrijakartanews - Nilai tukar rupiah ditutup 57 poin atau 0,36 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Mata uang garuda menguat di saat Greenback mencatat penurunan.

Dikutip dalam data Bloomberg, Senin (6/5/2024), rupiah menguat 57,5 poin atau 0,36 persen menjadi Rp16.025,5 per USD. Sedangkan data Yahoo Finance, rupiah menguat 59 poin atau 0,37 persen menjadi Rp16.020 per USD.

Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penurunan greenback terjadi karena data nonfarm payrolls bulan April lebih lemah dari perkiraan.

"Data tersebut memperkuat spekulasi bahwa melemahnya pasar tenaga kerja akan memberikan dorongan lebih besar bagi Federal Reserve untuk mulai menurunkan suku bunga," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (6/5/2024).

Ibrahim mengatakan dari data pada hari Jumat menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS melambat lebih dari perkiraan pada bulan April dan kenaikan upah tahunan turun di bawah 4,0 persen untuk pertama kalinya dalam hampir tiga tahun.

"Karena tanda-tanda melemahnya pasar tenaga kerja meningkatkan optimisme bahwa bank sentral AS dapat merancang kebijakan yang "lunak". pendaratan" bagi perekonomian," ucapnya.

Dikatakan Ibrahim, pasar sekarang memperkirakan pemotongan sebesar 45 basis poin tahun ini, dengan penurunan suku bunga pada bulan November sudah diperhitungkan sepenuhnya. The Fed mempertahankan suku bunga tetap stabil pada akhir pertemuan kebijakan moneter dua harinya.

"Seperti yang diharapkan, minggu lalu, namun mengisyaratkan pihaknya masih cenderung pada penurunan suku bunga, bahkan jika hal tersebut mungkin memakan waktu lebih lama dari perkiraan semula," tuturnya.

Selain itu, Ibrahim menambahkan pasar bereaksi terhadap berita minggu lalu bahwa Beijing telah melonggarkan pembatasan kepemilikan rumah yang ketat di pasar properti sebuah langkah yang diharapkan dapat meningkatkan sektor yang terkepung.

"Data indeks manajer pembelian swasta menunjukkan ketahanan yang berkelanjutan di sektor jasa Tiongkok, yang telah menjadi pendorong utama aktivitas bisnis selama setahun terakhir," ungkpanya.

Saham-saham Tiongkok menunjukkan pemulihan yang kuat dari posisi terendah dalam lima tahun yang dicapai pada bulan Februari, di tengah optimisme bahwa pertumbuhan ekonomi akan meningkat di negara tersebut.

Beijing sebagian besar telah mempertahankan langkah-langkah stimulus moneternya, dan juga melonggarkan pembatasan pada beberapa industri untuk meningkatkan pertumbuhan.

Sementara itu, dari sisi dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan perekonomian Indonesia pada kuartal pertama 2024 mencapai 5,11% (year on year/yoy).

"Pertumbuhan ekonomi ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kuartal keempat 2023 sebesar 5,04%). Pertumbuhan ini ditopang oleh konsumsi rumah tangga, momentum Lebaran dan Pemilu 2024," paparnya.

Menurutnya. pergeseran bulan Ramadan yang jatuh pada kuartal pertama 2024 menyebabkan efek low-base, yang berkontribusi pada pertumbuhan yang lebih tinggi.

"Peningkatan pengeluaran terkait dengan pemilihan presiden 2024 juga semakin mendorong pengeluaran pemerintah dan lembaga non-profit yang melayani rumah tangga, termasuk partai politik," imbuhnya.

Sebagai catatan, besaran realisasi PDB kuartal pertama 2024 tidak sejalan dengan konsensus pasar yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,17% (year on year/yoy) dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter to quarter/qtq) pada kuartal I-2024.

Adapun, ekonomi Indonesia tumbuh 5,04 (yoy) dan 0,45% (qtq) pada kuartal keempat 2023. Pada kuartal pertama 2023, ekonomi Indonesia juga tumbuh 5,04% (yoy).

Dari data BPS, perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2024 mencapai Rp5.288,3 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 Rp3.112,9 triliun. Adapun, Ekonomi Indonesia triwulan I-2024 terhadap triwulan sebelumnya terkontraksi sebesar 0,83 persen (Q-to-Q).