Jakarta, tvrijakartanews - Printer 3D terbesar di dunia sedang dibangun di Universitas Maine. Printer 3D ini menciptakan rumah prototipe yang seluruhnya terbuat dari bahan berbasis bio. Para peneliti mengatakan suatu hari nanti mungkin akan tercipta lingkungan yang utuh. Harapannya adalah bahwa printer ini dapat membantu proses manufaktur yang lebih ramah lingkungan, sekaligus memangkas waktu produksi.

Habib Dagher, Direktur Pusat Struktur dan Komposit Lanjutan di Universitas Maine mengatakan, “Mesin khusus ini sebenarnya bukan sekadar printer. Anda dapat menganggapnya sebagai sel manufaktur hibrida,” katanya dilansir dari reuters, Jumat (10/05).

Printer yang dijuluki The Factory of the Future 1.0 ini dirancang untuk membantu mengatasi kekurangan rumah dan pekerja konstruksi di AS, mencetak tempat tinggal dalam hitungan hari yang dapat dipasang dalam hitungan jam.

Prototipe tersebut diberi nama BioHome3D. Lantai, dinding, dan atap rumah seluas 600 kaki persegi ini semuanya dicetak 3D terbuat dari limbah serat kayu dan bio-resin.

“Tujuan kami adalah untuk mengujinya, menempatkannya di musim dingin Maine yang menantang dan kami telah melihat dua musim dingin Maine yang menantang. Ini dilakukan dengan sangat baik dan, tentu saja, kami telah melakukan banyak pengujian material sebelumnya. yang, selama bertahun-tahun untuk diproduksi, untuk memastikan hal itu akan berhasil. Namun, tidak ada yang lebih baik daripada mengeluarkan semuanya dan kemudian memantau kinerjanya. Jadi, saat ini kami cukup nyaman untuk meningkatkannya dan melakukan hal tersebut kemana tujuan kita selanjutnya," jelas Dagher.

Lingkungan tersebut akan memiliki sembilan rumah untuk orang-orang yang mengalami atau berisiko menghadapi tunawisma. Dagher yakin fasilitas seperti ini juga dapat memangkas waktu produksi di lapangan lain.

“Bayangkan suatu hari ketika Anda memiliki desain kapal, yang khusus untuk Anda sendiri, dan kemudian Anda mengirimkan desain tersebut melalui email ke fasilitas seperti ini, dan mereka dapat memproduksi kapal seperti ini dalam hitungan hari, bulan, atau tahun. Jadi, itu adalah suatu kemungkinan. Kami telah memproduksi perahu, kapal berukuran 25 kaki tiga tahun lalu, dalam waktu sekitar tiga hari. Dan saat ini kami sedang dalam proses memproduksi kapal berukuran 50 kaki, kapal 51,5 kaki, yang ingin kami masukkan ke dalam air, di sini dalam waktu satu tahun," tuturnya.