Prabowo Subianto saat wawancara eksklusif dengan media asing Al-Jazeera. Foto : Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews - Media asing asal timur tengah yakni Al-Jazeera melakukan wawancara eksklusif dengan presiden terpilih hasil pemilihan umum (pemilu) 2024 Prabowo Subianto.
Dalam wawancaranya, media tersebut membahas tentang besarnya peraihan suara yang mencapai hampir 60% di 32 provinsi serta menyinggung soal faktor yang membuat pesan kampanye Prabowo-Gibran sampai ke masyarakat.
Saat diwawancarai, Prabowo mengatakan, bahwa salah satu yang mempengaruhi suksesnya kampanye di tahun 2024 adalah karena kampanye bukan hal yang pertama kali dijalaninya, maka dari itu dirinya dapat belajar dari pengalaman tahun 2014 dan 2019 terkait pencalonan diri sebagai presiden dan tetap konsisten menyampaikan pesan baik kepada masyarakat.
"Saya pikir kombinasi beberapa faktor, dan karena saya sudah mencalonkan dua kali sebelumnya. Pesan saya, narasi saya, prinsip saya sampai ke masyarakat, dan kali ini pada dasarnya merasa menjadi bagian dari tim petahana (incumbent)," kata Prabowo kepada wartawan media itu yang diunggah dalam akun YouTube Al-Jazeera, Minggu (12/5/2024).
Kemudian media tersebut juga menyoroti adanya efek Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas kesuksesannya di dalam Pilpres 2024.
Menanggapi hal itu, Prabowo membenarkan hal tersebut karena tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Presiden Jokowi cukup tinggi menurut berbagai survei nasional.
"Presiden Joko Widodo mendapat 82-83% penilaian positif dalam jajak pendapat publik dan tentu saja rakyat pun merasakan komitmennya untuk membawa perbaikan pada kondisi masyarakat khususnya masyarakat miskin. Jadi ya, menurut saya efek Jokowi sangat membantu saya," jelas Prabowo.
Selain itu, Prabowo juga merasa memiliki prinsip yang sama dengan Presiden Jokowi yang berkeinginan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menumpas kemiskinan.
"Ia memiliki prinsip yang sama dengan saya. Sebagai anak bangsa Indonesia, kami ingin masyarakat kami hidup bermartabat. Mereka tidak bisa hidup dalam kemiskinan," kata Prabowo.