
Kepala RS Bhayangkara Brimob Depok, dr Taufiq Ismail. (Foto: Chaerul Halim).
Depok, tvrijakartanews - Sebanyak 12 korban kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana masih menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Brimob.
Kepala RS Bhayangkara Brimob Depok, dr Taufiq Ismail mengatakan, tujuh dari 12 pasien yang dirawat telah menjalani operasi lantaran mereka mengalami patah tulang.
"Ada tujuh yang sudah dilakukan operasi karena mengalami luka berat dan sudah dilakukan operasi orthopedi," kata Taufiq saat ditemui di RS Bhayangkara Brimob, Senin (13/5/2024).
Kendati begitu, Taufiq menuturkan, pihaknya tengah menjadwalkan satu pasien lainnya dilakukan operasi orthopedi bagian rahang.
"Hari ini, satu pasien yang mengalami cidera pada tulang rahang, akan dilakukan operasi oleh ahli bedah mulut," ucap dia.
Dalam menangani pasien dari korban kecelakaan bus SMK Lingga Kencana tersebut, Taufiq menambahkan, pihaknya mengerahkan sejumlah tenaga kesehatannya.
Rinciannya, tujuh dokter umum yang bersiaga di Instalasi Gawat Darurat. Lalu, tiga dokter spesialis Orthopedi, dua dokter spesialis bedah dan dokter anastesi.
"Perawat kita siagakan 30 orang," tambahnya.
Sebelumnya, Polda Jawa Barat mengonfirmasi ada tiga korban dari rombongan SMK Lingga Kencana yang masih kritis sehingga membutuhkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang.
"Saat ini masih ada 3 korban luka berat, kondisinya kritis. Mereka masih dirawat di RSUD Subang," kata kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast saat dihubungi, Minggu.
Selain itu, Jules mengatakan, ada enam korban luka ringan lain yang masih dirawat di Rumah Sakit Hamori dan Palasi. Keenam korban itu, di antaranya dua pengendara motor dan empat penumpang mobil Feroza, yang terlibat kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana.
Kemudian, 26 korban luka dari rombongan SMK Lingga Kencana yang telah diberangkatkan untuk dirujuk ke tiga rumah sakit wilayah Depok, yakni RS Brimob, RSUI dan RSUD Depok.
"Untuk korban yang luka berat dan luka ringan sebagian besar sudah dibawa dengan ambulans ke Depok," ucap Jules.
Sebagai informasi, bus rombongan siswa SMK Lingga Depok terbalik di wilayah Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5/2024) malam.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno mengatakan, kronologi kejadian itu bermula ketika bus yang ditumpangi rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat melaju dari Bandung menuju Subang di Jalan Raya Kp Palangsari.
Tak disangka, bus Trans Putera Fajar AD-7524-OG yang ditumpangi rombongan SMK Lingga Kencana itu tiba-tiba oleng ke kanan dan selanjutnya menabrak kendaraan lain pukul 18.45 WIB.
"Bus tiba-tiba oleng ke arah kanan dan menabrak sepeda motor yang berada di jalur berlawanan dan bahu jalan," kata Hendro saat dikonfirmasi, Sabtu.
Kondisi itu lantas membuat bus yang ditumpangi siswa SMK Lingga Depok pun terguling. Hendro menduga, bus itu menabrak kendaraan lain karena rem blong.
"Kecelakaan tersebut diduga karena adanya rem blong pada bus," ucap dia.
Akibatnya, kecelakaan itu menelan 11 korban jiwa termasuk seorang guru, sembilan siswa dan seorang pengendara motor asal Cibogo.

