
Ilustrasi rupiah. (Tvrijakartanews/ John Abi)
Jakarta, tvrijakartanews - Nilai tukar rupiah perkasa 72 poin atau 0,45 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan. Hal dipengaruhi The Fed tidak menaikkan suku bunga.
Dari data Bloomberg, Rabu, (15/5/2024) rupiah menguat 72,5 poin atau setara 0,45 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya menjadi Rp16.027 per USD. Sedangkan data Yahoo Finance, rupiah menguat 0,64 poin atau 0,4 persen menjadi Rp16.025 per USD.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan indeks dolar tengah melemah terhadap beberapa mata uang karena pedagang semakin meyakini Federal Reserve tidak akan menaikkan suku bunga lebih lanjut pada 2024, menyusul komentar dari Ketua Jerome Powell pada Selasa.
"Gagasan ini memicu pelemahan dolar, bahkan ketika data inflasi pabrik untuk April mengejutkan secara positif," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (15/5/2024).
Ibrahim menambahkan dari dalam negeri rupiah menguat berkat sokongan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat neraca perdagangan barang Indonesia kembali mencatat surplus sebesar USD3,56 miliar pada April 2024 ini.
Surplus tersebut lebih rendah dibandingkan Maret 2024 yang sebesar USD4,58 miliar, sesuai ekspektasi para analis.
"Meski neraca dagang April ini surplus, namun turun baik secara bulanan maupun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," tuturnya.
Surplus neraca dagang lebih ditopang oleh nonmigas sebesar USD5,17 miliar dengan komoditas yang menyumbang utama adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati, besi dan baja.
Adapun pada perdagangan sebelumnya, rupiah masih berada di posisi Rp16.089 per USD.