
Salah satu siswa SMK Lingga Kecana yang mengalami kecelakaan bus diperbolehkan pulang setelah dirawat di RS Bhayangkara Brimob, Rabu (15/5/2024). (Foto: Diskominfo Pemkot Depok).
Depok, tvrijakartanews - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok mengonfirmasi sebanyak tujuh siswa SMK Lingga Kencana yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Brimob, Kelapa Dua, Depok, telah diizinkan pulang.
Ketujuh siswa tersebut adalah korban yang mengalami luka-luka akibat insiden kecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Depok, Agus Gojali mengatakan, kondisi ketujuhnya kini sudah berangsur-angsur pulih sehingga diperbolehkan menjalani perawatan di rumahnya masing-masing.
"Alhamdulillah kondisinya sudah membaik dan diizinkan pulang dengan didampingi nakes dari Puskesmas," kata Agus saat dikonfirmasi, Rabu (15/5/2024).
Kendati begitu, Agus mengatakan, saat ini masih ada lima pasien yang menjalani perawatan di RS Bhayangkara Brimob.
"Harapannya lima orang yang masih menjalani perawatan dapat segera pulih dan dapat pulang," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan Bhayangkara Brimob telah menangani 29 pasien yang mengalami luka-luka akibat kecelakaan bus rombongan Lingga Kencana di Subang.
Kepala RS Bhayangkara Brimob Depok, dr Taufik Ismail mengatakan, ada 17 pasien yang telah diizinkan pulang karena kondisinya berangsung membaik.
"Per hari ini sudah kembali dipulangkan itu ada 17 (pasien) karena kondisinya sudah membaik dan hanya luka-luka ringan saja," kata Taufik saat ditemui di RS Bhayangkara Brimob, Kelapa Dua, Depok pada Senin (13/5/2024).
Kendati begitu, Taufik mengatakan, ada 12 pasien yang masih menjalani perawatan termasuk satu pasien yang dirawat di ICU.
Dari 12 yang dirawat itu, tujuh pasien telah menjalani operasi lantaran mereka mengalami patah tulang. Kemudian, ahli bedah mulut telah menjadwalkan satu pasien lainnya untuk menjalani operasi otorpedi di bagian rahang.
"Ada tujuh yang sudah dilakukan operasi karena mengalami luka berat dan sudah dilakukan operasi orthopedi," kata Taufik.
Dalam menangani pasien dari korban kecelakaan bus SMK Lingga Kencana tersebut, Taufik menambahkan, pihaknya mengerahkan sejumlah tenaga kesehatannya.
Rinciannya, tujuh dokter umum yang bersiaga di Instalasi Gawat Darurat. Lalu, tiga dokter spesialis Orthopedi, dua dokter spesialis bedah dan dokter anastesi.
"Perawat kita siagakan 30 orang," tambahnya.