
Asal Usul Pelabuhan Karangantu Banten, Pernah Menjadi Jalur Perdagangan Terbesar se Asia Tenggara Pada Zaman Kerajaan / Foto: Dimas Yuga Pratama
Banten, tvrijakartanews - Selain dikenal sebagai salah satu daerah yang menyebarkam ajaran Agama Islam, ternyata pada masa kesultanan, Banten juga pernah menjadi salah satu pusat perniagaan internasional di Indonesia.
Hal itu dibuktikan dengan adanya jalur lintas perdagangan melalui jalur laut yang dikenal sebagai pelabuhan Karangantu.
Terletak di ujung barat pulau Jawa, menjadikan pelabuhan Karangantu ini sebagai akses alternatif pilihan yang pas untuk jalur perdagangan di masa itu.
"Karangantu itu kan pelabuhan ya, pelabuhan internasional pada masa kerajaan Banten, bahkan pelabuhan karangantu ini sudah terkenal zamannya Banten masih dikuasai oleh Pajajaran," ujar Staf Balai Pelestarian Kebudayaan wilayah VIII Provinsi Banten dan Jakarta, Mulangkara.
Menurutnya, pelabuhan Karangantu pernah menjadi pelabuhan besar dan menjadi perlintasan penting dunia pada zaman Kesultanan Banten.
"Jadi pajajaran itu kan punya 2 pelabuhan besar, yang pertama yaitu pelabuhan Sunda Kelapa pelabuhan utama, yang kedua pelabuhan karangantu. Tapi berbalik keadaan ketika kerajaan islam berdiri, Karangantu ini jadi pelabuhan utama, Sunda Kelapa jadi pelabuhan kedua akhirnya," jelasnya
Pelabuhan ini juga tercatat sebagai pelabuhan yang terbesar kedua setelah Pelabuhan Sunda kelapa di Jayakarta.
Pada abad ke 16, pelabuhan ini menjadi tempat persinggahan para pedagang sebelum melanjutkan perjalanan ke benua Australia.
"Dan menurut catatan catatan orang asing yang pernah datang ke Banten, bahwa Karangantu ini pernah mencapai rekornya ini tercatat sebagai pelabuhan standar internasional ya, bandar atau pelabuhan internasional, yang terbesar se Asia Tenggara," sambungnya.
Disana, sempat juga dijadikan akses perdagangan komoditi rempah rempah dari Indonesia ke Eropa.
"Sempat dipasarkan disitu rempah rempah, terutama itu lada, ada cengkeh, pala, kopi, dan sebagainya untuk diekspor keluar dan banyak barang masuk impor ya," bebernya.
Asal Usul Nama Karangantu
Adapun asal usul nama Karangantu sendiri, berasal dari mitos yang berkembang dimasyarakat hingga saat ini.
"Kalau kita ambil bahasa Indonesia, karangantu itu ada mitos sendiri ya, terus kalau dari bahasanya mereka itu kran halte. Kran halte ini jadi di pelabuhan itu ada pusat pengisian air bersih untuk kapal kapal yang memang merapat di pelabuhan," paparnya.
Saat ini, pelabuhan Karangantu secara umum masih berfungsi, namun saja hanya dijadikan jalur bagi nelayan dengan menggunakan kapal kecil. Sebab, adanya pendangkalan sehingga kapal berukuran besar tidak dapat berlabuh di sana.
"Karena memang dangkal ya yang pertama, dan situasi politik dan alam sih sebenarnya, karena Banten bukan metropolitan lagi. Kedua, karena laut Utara ini kan dangkal, pendangkalan laut ya jadi sekarang pelabuhan karangantu itu hanya jadi pelabuhan pengangkut kapal kapal dan itupun tidak langsung bisa ke pelabuhan, harus di tongkang lagi," pungkasnya.