UOB Sebut Kinerja Keuangan Kuartal I-2024 Melambat Akibat Akuisisi Citi Indonesia
EkonomiNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Head of Cards and Loan PT Bank UOB Indonesia Herman Soesatyo. (Tvrijakartanews/ John Abimanyu)

Jakarta, tvrijakartanews - PT UOB Indonesia menyebutkan bahwa kinerja keuangan kuartal I-2024 masih mengalami perlambatan bila dibandingkan dengan kinerja di tahun sebelumnya. Hal ini masih dipengaruhi dari adanya aksi korporasi yang dilakukan UOB saat mengakuisisi Citi Indonesia pada tahun 2023 yang lalu.

"Kuartal ini pergerakannya sangat susah, sangat distorsi, tapi kalau kita lihat pastinya pertumbuhan dari organik sendiri masih sangat bagus sesuai dengan ekspektasi kita," kata Head of Cards and Loan PT Bank UOB Indonesia Herman Soesatyo di Jakarta, Jumat (17/5/2024).

Dari data laporan keuangan UOB Indonesia tercatat, mengalami penurunan laba bersih yang belum diaudit dari sebelumnya pada Maret 2023 sebesar Rp 326,9 miliar menjadi Rp 161,8 miliar pada Maret 2024. Meski demikian, UOB mencatat adanya kenaikan dari sisi pendapatan bunga bersih sebesar 0,46 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 1,39 triliun pada 2024.

Selain itu,Herman menargetkan pertumbuhan double digit dari sisi kartu kredit. Dari pertumbuhan kartu kredit tersebut. Disamping itu, ia meyakini, akan membawa dampak positif terhadap total transaksi yang dibukukan oleh UOB Indonesia.

"Sama sih, kurang lebih 15 persen sesuatu yang kita lihat secara general ekspektasinya sesuai dengan rencana kita yang sampaikan ke regulator juga. Jadi seperti yang saya sebutkan itu," ungkapnya.

Dikatakanya, Herman optimis terhadap langkah integrasi yang dilakukan oleh UOB akan membawa dampak positif terhadap perusahaan. Di sisi lain, kata Hermawan, bergabungnya Citi Indonesia diproyeksikan turut mendorong kinerja positif bagi UOB Indonesia.

"Jadi kita ini memang UOB habis integrasi. Semakin besar lagi portfolio kita. Jadi UOB expect tumbuh lebih besar lagi," imbuhnya.