Suku adat Baduy saat Seba di Kota Serang
Serang, tvrijakartanews - Jaro Pamarentahan Baduy, Saija memberikan pesan kepada masyarakat dan pemerintah untuk melestarikan dan tidak merusak alam.
Ia menyebutkan kelestarian alam bukan hanya tanggung jawab suku adat Baduy, melaikan tanggung jawab bersama.
"Perjalanan upacara seba anggap saja sebagai peringatan, makanya tadi sebagai titipan dulur kita, gunung tidak boleh dilebur, lebak tidak boleh dirusak, buyut tidak boleh dirubah oleh semua pihak," katanya, Sabtu (18/5/2024).
Menurutnya, kegiatan Seba Baduy 2024 merupakan seba kecel. Hal itu bisa dilihat dari hasil bumi yang tidak lengkap diberikan kepada Abah Gede atau Gubernur Banten.
"Seba kecil. Hitungannya ada lengkap, tidak lengkap. Diperlengkap dengan risiko dapur, jadi semua serba ada. Jadi perbedaannya kalau seba gede serba ada," tuturnya.