Airlangga Targetkan Ekonomi Digital Indonesia Capai USD130 Miliar di Tahun 2025
EkonomiNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Tangkap layar laman resmi Kemenko Perekonomian)

Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan ekonomi digital Indonesia mencapai USD130 miliar pada tahun 2025. Saat ini nilai ekonomi digital sebesar SD90 miliar.

"Hal ini juga selaras dengan potensi peningkatan ekonomi digital di regional ASEAN yang berpenduduk sekitar 600 juta. Dengan implementasi Digital Economy Framework Agreement (DEFA), nilai ekonomi digital di kawasan ASEAN pada 2030 yang semula diperkirakan oleh berbagai lembaga studi mencapai USD1 triliun akan meningkat hingga dapat mencapai USD2 triliun," kata Airlangga di Tokyo, Jepang, dalam rangkaian acara Nikkei Forum 29th Future Asia, Jumat (24/5/2024).

Airlangga menambahkan saat ini perekonomian global yang masih diwarnai oleh berbagai tantangan telah mendorong berbagai lembaga internasional memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global pada 2024 hanya berkisar angka 3% (yoy).

"Meski demikian, fundamental perekonomian Indonesia terus menunjukkan kondisi yang stabil," ujarnya.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2024 tercatat sebesar 5,11 persen (yoy) dengan tingkat inflasi pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1 persen yakni sebesar 3,00 persen (yoy).

“Indonesia ada di lima besar terbaik negara G20 dengan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 persen dan juga masuk dalam lima besar negara dengan inflasi terendah, sehingga kami cukup percaya diri dengan kemampuan untuk menjaga kondisi ini,” jelasnya.

Selain isu-isu mengenai keamanan siber, Airlangga menuturkan dalam penggunaan teknologi digital, Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa ketersediaan infrastruktur digital juga menjadi salah satu isu yang ada dalam meningkatkan ketersediaan jaringan internet.

“Saya melihat bahwa masalah cyber security akan selalu menjadi masalah dalam ekonomi digital. Dengan karakteristik sebagai negara kepulauan, Indonesia tidak dapat hanya mengandalkan fibre optic sebagai solusi penyediaan jaringan internet di seluruh wilayah Indonesia,” ungkapnya.

Saat ditanyakan mengenai maksud kedatangan sejumlah CEO perusahaan teknologi dunia ke Indonesia, Menko Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia telah mengambil langkah strategis dengan menjadikan ekonomi digital sebagai mesin pertumbuhan ekonomi utama berikutnya.

“Indonesia merupakan rumah bagi 10 unicorn dan 2 decacorn,” tambahnya.

Dalam pertemuan yang berlangsung akrab tersebut, Menko Airlangga dan Mr. Daisuke juga berdiskusi mengenai banyak hal lain diantaranya terkait dengan hilirisasi, rencana kedatangan Sekjen OECD ke Jakarta, market share dari pasar otomotif Indonesia, hingga signifikansi keanggotaan OECD bagi Indonesia

“Selain agar mampu keluar dari middle income trap, bergabung dengan OECD akan membuat Indonesia memiliki reformasi ekonomi tahap kedua melalui kalibrasi dengan praktik terbaik dari negara lainya. Dengan demikian kami harapkan akan semakin banyak investasi yang masuk ke Indonesia,” pungkasnya.