
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers APBN KiTA di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (27/5/2024). (Tvrijakartanews/John Abimanyu)
Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penerimaan pajak sampai dengan April 2024 terkumpul sebanyak Rp218,5 triliun, tumbuh tipis senilai 5,93 persen.
"Selama empat bulan pertumbuhan sedikit di bawah target yang mencapai 33 persen," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTA di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (27/5/2024).
Sri Mulyani mengatakan PPh Non Migas mengalami penurunan dari PPh tahunan, terutama untuk korporasi dan badan. Hal ini membawa dampak mereka yang membayar pajak juga menurun.
"Artinya perusahaan-perusahaan dengan harga komoditas yang turun terjadi penurunan profitabilitas sehingga kewajiban mereka membayar pajak juga mengalami penurunan, terutama untuk sektor pertambangan komoditas, sambungnya.
Dikatakan Sri Mulyani, sedangkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) berada di angka Rp3,87 triliun. Menurutnya, angka ini turun tajam dari 22,59 persen. Kondisi ini didorong oleh Harga komoditas.
Menurutnya, kondisi tidak jauh berbeda dengan kondisi PPh migas di Rp 24,8 triliun atau 32,49 persen dari target. Angka tersebut mengalami penurunan tajam dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya 23,2 persen.
"PBB dan lain-lain menurun karena adanya tagihan pajak tahun lalu yang tidak terulang. Untuk PPh migas ini penyebabnya karena lifting yang terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun," imbuhnya