BKKBN Banten Gagas Data Terpadu Berantas Stunting
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Kepala BKKBN Banten, Rusman Effendi

Serang, tvrijakartanews - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Banten terus berbenah dalam mengentaskan permasalahan stunting demi menggapai generasi emas di tahun 2045.

Kepala BKKBN Banten, Rusman Effendi mengatakan, pengentasan angka stunting menjadi fokus pemerintah agar tidak ada anak yang gagal tumbuh kembang.

Upaya yang dilakukan saat ini dengan mengintegrasikan data terpadu kasus stunting untuk mempermudah memetakan penanganan.

Apalagi saat ini, terdapat data ganda antara survei Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI).

"Kalau versi EPPGBM prevalansi stunting cukup bagus, rendah 4 persen. Kalau data SKI cukup tinggi 24 persen," katanya, Selasa (28/5/2024).

Menururnya, perbedaan data terdebut menghambat penanganan stunting lantaran ganda acuan dalam mengintervensi keluarga risiko stunting.

"Di Posyandu akan dilakukan pendataan sehingga diharapkan kondisi riil bisa didapat," jelasnya.