
Ilustrasi rupiah. (Freepik)
Jakarta, tvrijakartanews - Nilai tukar rupiah ditutup menguat 12 poin atau 0,08 persen terhadap dolar Amerika Serikat, Jumat (31/5/2024). Penguatan mata uang garuda ditengah turunya Produk Domestik Bruto AS pada kuartal pertama 2024.
Dari data Bloomberg, rupiah menguat 12 poin atau 0,08 persen di level Rp16.252 per dolar AS. Sedangkan data dari Yahoo Finance, rupiah menguat 10 poin atau 0,06 persen di level Rp16.244 per dolar AS.
Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan kondisi global yang bermasalah akibat tensi geopolitik di timur tengah dan eropa yang terus memanas membuat perekonomian global bermasalah. Terbukti dengan turunnya Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal pertama 2024 yang rendah.
"Hal ini akan berdampak terhadap perekonomian Indonesia di Kuartal Kedua 2024," Ibrahim dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (31/5/2024).
Ibrahim mengatakan guna untuk mengangkat konsumsi masyarakat kembali bangkit maka pemerintah harus kembali menggelontorkan stimulus berupa Bantuan Sosial (Bansos) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT).
"Sehingga danpak dari kenaikan harga-harga bisa diimbangi dengan bantuan tersebut walaupun hanya 10 Kg per keluarga," ujarnya.
Menurutnya, dalam hal tersebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi sinyal bantuan pangan atau bansos beras bakal diperpanjang hingga tahap 3 pada tahun ini.
"Hal itu diungkapkan Jokowi saat memantau pembagian bantuan beras di Gudang Bulog Taba Pingin, Lubuklinggau, Sumatra Selatan, Kamis (30/5)," ungkapnya.
Adapun, bantuan beras tahun ini pada awalnya direncanakan hanya sebanyak 2 tahap selama Januari - Juni 2024. Artinya, apabila perpanjangan bantuan beras dilanjut hingga tahap 3.
"Maka periode pembagian beras gratis sebanyak 10 kilogram per bulan itu akan berlangsung dari Juni hingga September 2024," tambahnya.
Kemudian Bank Indonesia, kata Ibrahim, harus lebih sigap lagi dalam melakukan intervensi di pasar Valas dan Obligasi di perdagangan DNDF. Andaikata intervensi dipasar kurang kuat. Maka BI harus kembali menaikan suku bunga acuan di bulan Juni 2024 sebesar 25 bps yang bertujuan untuk menstabilkan mata uang rupiah.
"BI masih ada ruang untuk mmenaikan suku bunga sebesar 50 bps di 6,75 persen. Apabila kondisi global terus memanas, harga minyak dunia melonjak tinggi dan rupiah terus melemah," tuturnya.
Ibrahim memprediksi perdagangan senin depan, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp16.210 - Rp16.300.

