Gunung Ibu di Halmahera Kembali Erupsi, Tinggi Abu Vulkanik Capai 7.000 Meter
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Gunung Api Ibu di Halmahera, Maluku Utara. Foto : Istimewa

Gunung Ibu di Halmahera Kembali Erupsi, Tinggi Abu Vulkanik Capai 7.000 Meter

Jakarta, tvrijakartanews - Gunung Api Ibu di Halmahera, Provinsi Maluku Utara kembali mengalami erupsi pada Minggu (2/5/2024) pukul 12.35 WIT atau 10.30 WIB.

Awalnya Gunung Api Ibu itu meletus, ditandai dengan adanya muntahan abu vulkanik yang mencapai ketinggian 7.000 meter dari kawah dan berdurasi 10 menit.

Menurut dari keterangan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari menjelaskan, kolom abu erupsi Gunungapi Ibu tidak terlalu terlihat dengan jelas dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Ibu karena tertutup kabut dan awan tebal. Namun, kolom abu tampak terlihat membumbung tinggi ke angkasa dari Desa Duono.

Saat waktu kejadian, Gunung Api Ibu itu memuntahkan material berupa abu beserta pasir vulkanik dan saat itu angin sedang bertiup ke arah barat yang menyebabkan muntahan isi perut gunung tersebut terbawa dan jatuh di Pos PGA dan tempat pengungsian warga.

"Pada saat erupsi, angin bertiup ke arah barat, akibatnya muntahan material vulkanik tersebut terbawa oleh angin hingga turun ke wilayah Pos PGA termasuk lokasi pengungsian warga di lapangan Desa Gam Ici, yang memang bersebelahan dengan pos tersebut," jelas Muhari dalam keterangannya yang ditulis, Senin (3/5/2024).

Dalam keterangannya ia mengatakan, saat terjadinya peristiwa tersebut, Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Barat langsung menuju lokasi yang terdampak untuk melakukan monitoring dan hal yang yang dianggap perlu dalam penanganan darurat.

"Situasi cukup kondusif pada saat terjadi erupsi dan tidak ada kepanikan warga," lanjut Muhari.

Muhari pun mengimbau, agar warga tidak beraktifitas di luar dan tetap berada di dalam rumah selama situasi gunung belum kondusif, hal ini berguna untuk mengantisipasi terjadinya dampak yang buruk bagi kesehatan warga.

"Warga telah diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di luar ruangan dan tetap berlindung di dalam rumah selama hujan abu bercampur pasir masih terjadi,"

"BNPB dan BPBD juga mengimbau warga menggunakan masker yang sebelumnya telah dibagikan kepada mereka sebagai antisipasi dan mengindari adanya gangguan pernafasan," jelasnya.