Jokowi Buka-Bukaan Biaya Pembangunan MRT Sentuh Rp2,3 Triliun Per Kilometer
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam Rakernas Apeksi di Balikpapan, Kalimantan Timur. Foto Sekretariat Presiden.

Jakarta, tvrijakartanews - Presiden Joko Widodo atau Jokowi buka-bukaan soal biaya pembangun Moda Raya Terpadu atau MRT yang sampai kini baru ada di Jakarta. Ia menyebut pembangunan kereta bawah tanah itu terus membengkak seiring berjalannya waktu.

"Waktu MRT dibangun pertama kali di Jakarta, dibangun itu per kilometer MRT yang bawah tanah itu Rp 1,1 triliun per kilometer. Sekarang sudah Rp 2,3 triliun per km," ujar Jokowi dalam acara Rakernas Apeksi di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa, 4 Juni 2024.

Hingga saat ini, pembangunan jalur MRT Jakarta baru mencapai 68,85 yang membentang dari Lebak Bulus, Jakarta Selatan menuju Bundaran HI, Jakarta Pusat. Rencananya pemerintah akan membangun hingga 110,8 km.

Dalam kesempatan itu, Jokowi menyebut MRT menjadi moda transportasi yang paling menelan anggaran dibandingkan moda lainnya, seperti LRT. Ia memaparkan biaya LRT yang dibangun di Jakarta membutuhkan dan Rp 600 miliar per km dengan gerbong yang dibuat di INKA dan Rp780 miliar per kilometer untuk kereta cepat.

Kepala Negara kemudian memaparkan pihaknya memiliki alternatif moda transportasi lainnya yang jauh lebih murah, yakni Autonomous Rapid Transit (ART). Ongkos pembangunan moda ini jauh lebih murah karena tidak menggunakan rel, tetapi menggunakan magnet serta memiliki 1 hingga 3 gerbong.

Dengan investasi yang lebih murah, Jokowi mendorong pemerintah daerah untuk mengembangkan moda ART. Dia pun mempersilahkan Pemda mengontak Menteri Perhubungan terkait pengembangannya.

"Kalau ada APBD punya kemampuan tolong berhubungan dengan pak Menteri Perhubungan. Bisa bagi-bagi, 50 : 50, APBD 50 persen, APBN 50 persen misalnya. Kalau tidak 10 - 20 tahun akan datang, semua kota akan macet," kata Jokowi.

Jokowi berharap pemerintah daerah segera bergerak untuk menangani kemacetan. Dia mengungkapkan banyak kota di Indonesia yang mulai mengalami kemacetan seperti Balikpapan, Surabaya, Bandung, dan Medan. Dia mengingatkan wali kota dari masing-masing daerah tersebut untuk memikirkan solusinya.

"Sudah mulai macet, opsi rencana kota mengenai transportasi massal dan umum harus disiapkan," pungkas Jokowi.