
Foto: reuters
Jakarta, tvrijakartanews - Lebih dari 500 orang dari komunitas pelaut di sekitar pantai negara bagian Sabah Malaysia telah diusir dari rumah mereka minggu ini sebagai bagian dari tindakan keras terhadap migran tidak berdokumen.
Berdasarkan rekaman yang dilansir dari reuters dan dirilis pada Selasa, 4 Juni menunjukkan beberapa pria mendorong gubuk kayu di pantai Taman Laut Tun Sakaran sebelum membakarnya, sementara rekaman lain menunjukkan berbagai bangunan rusak di lepas pantai.
Aktivis setempat mengatakan, rumah-rumah pesisir tersebut milik Suku Bajau Laut, sebuah komunitas yang sebagian besar terdiri dari pengembara laut yang tidak memiliki kewarganegaraan. Lahir tanpa dokumen identitas, sebagian besar tidak memiliki akses terhadap fasilitas dasar seperti pendidikan, keuangan atau layanan kesehatan. Mereka seringkali hidup dalam ketakutan akan dideportasi atau ditahan oleh otoritas imigrasi, yang tidak membedakan antara penduduk tanpa kewarganegaraan dan migran tidak berdokumen.
Keterangan dari reuters bahwa dapat memverifikasi lokasi video, dengan latar belakang pulau dan pegunungan, cocok dengan data visual topografi di Google Earth. Rumah-rumah dan pepohonan di dekatnya juga cocok dengan citra satelit. Namun, tidak dapat mengonfirmasi kapan video tersebut direkam.