Jakarta,tvrijakartanews - Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat,Rismasari mengatakan Kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Jakarta Pusat alami peningkatan signifikan,tercatat selama 3 hari pertambahan kasus DBD bisa mencapai 25 ora ttgng terkena penyakit DBD.

"Meningkat, tiap Minggu bahkan bukan tiap Minggu, kemarin tgl 3 aja ada 893 skrng per tgl 6 itu 918, berarti nambah 25 dalam 3 hari peningkatan kasusnya,kata Rismasari saat di konfirmasi di Jakarta.Sabtu( 8/6/2024).

Risma menjelaskan, sudah ada 4 orang meninggal akibat terkena penyakit demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Jakarta Pusat.

"Sudah, di Johar Baru di februari 2024 ada 4. Itu dari Januari sampai empat orang,"jelasnya.

Lebih Lanjut,kata dia,pihaknya terus telah membentuk kader juru pemantau jentik (jumantik)dari tingkat kelurahan hingga kecamatan untuk menangani peningkatan kasus DBD.namun,kata dia ,peran warga juga sangat dibutuhkan untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan dan tempat tinggal di rumah.

"Untuk terkait dgn DBD ini pasti tetap meningkatkan atau membuat Jumantik mandiri sehingga apapun yg ada di dalam rumah itu menjadi tanggung jawab orangyg ada di dalam rumah,"ucapnya.

"Kalau dari kader itu memantau saja, sekarang memantau sambil melihat bagaimana PSN-nya, tapi bukan jadi tanggung jawab penuh," tutupnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat (Jakpus)mencatat sebanyak 918 temuan kasus demam berdarah di Wilayah Jakarta Pusat,Kasus tertinggi berada di wilayah Kemayoran dan terendah wilayah Gambir.

"Total data DBD di Jakarta Pusat mulai Januari sampe 6 Juni 2024 itu ada 918. Di Jakpus tetap masih paling bnyk kasusnya di Kemayoran 264. Wilayah lain yang paling rendah kasus di Gambir 22 kasus," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Rismasari saat di konfirmasi.Sabtu (8/6/2024).