Dinas Kesehatan Kota Tangerang Fokus Skrining TBC Pada Balita Untuk Ekspansi Temuan Kasus
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Foto : Dokumentasi Humas Pemkot Tangerang/ Skrining TBC pada balita di Kota Tangerang untuk ekspansi temuan suspek TBC anak.

Tangerang, tvrijakartanews - Dinas Kesehatan Kota Tangerang terus mengintensifkan upaya penemuan kasus TBC pada anak-anak di Kota Tangerang untuk mencapai target eliminasi tuberculosis (TBC) pada tahun 2030. Skrining TBC yang saat ini dimasifkan menggunakan mantoux test, yang dikolaborasikan dalam program Gerakan Serentak untuk Anak Tangerang Sehat dan Cerdas (Gertak Tangkas), di 1.097 posyandu di 104 kelurahan di Kota Tangerang, selama sebulan penuh.

“Sasarannya adalah anak dengan gangguan gizi, yakni balita stunting, gizi buruk, dan gizi kurang yang mana rentan terhadap gangguan imunitas tubuh sehingga mudah terkena penyakit TBC. Skrining dilaksanakan di 1.097 posyandu di Kota Tangerang,” jelas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Harmayani, pada Rabu (12/6/2024).

Apabila ditemukan kasus stunting dan suspek TBC selama program Gertak Tangkas berlangsung, akan dilakukan rujukan langsung ke puskesmas. Sehingga, dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk penegakan diagnosa serta dilanjutkan pengobatan minimal selama enam bulan bila terdiagnosa TBC. Dinkes Kota Tangerang juga menyediakan rujukan rumah sakit atau dokter spesialis anak jika dibutuhkan dalam proses penyembuhannya.

“Selanjutnya, puskesmas bersama para kader juga akan melakukan skrining kontak erat di keluarga atau sekitarnya. Karena TBC merupakan penyakit yang mudah menular, dimana bila seorang anak terdiagnosa TBC, maka biasanya sumber penularannya datang dari penderita TBC dewasa di sekitarnya. Seluruh proses pengobatan dan logistik ditanggung penuh atau gratis,” lanjutnya.

Sementara itu, tren kasus TBC anak pada tahun 2023 di Indonesia mengalami peningkatan, termasuk juga di Kota Tangerang. Bahkan, seperempat dari jumlah kasus TBC tahun 2023 adalah kelompok anak-anak. Dinkes Kota Tangerang mencatat, kasus TBC tahun 2022 sekitar 9 ribuan kasus dan 700 kasus di antaranya adalah anak-anak.

“Angka ini meningkat di tahun 2023, dari temuan 10.935 kasus, 2.500 di antaranya adalah anak-anak. Sedangkan per 2024 hingga Mei ini, sudah 321 anak di Kota Tangerang tercatat dalam pengobatan TBC,” katanya.

Orang tua pun diimbau untuk tidak ragu dan segera membawa anaknya ke posyandu mengikuti program Gertak Tangkas, untuk penimbangan dan mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk juga skrining TBC.

“Semoga intervensi atau penanganan sedini mungkin ini dapat menanggulangi kasus stunting maupun TBC pada anak-anak Kota Tangerang lebih baik dan dapat mewujudkan anak2 yang sehat,” tutupnya.