Jelang Idul Adha, Bapanas Pastikan Harga Pangan Aman dan Stabil
EkonomiNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Presiden Joko Widodo tengah memantau harga pangan. (Tangkap layar laman resmi presidenri.go.id)

Jakarta, tvrijakartanews - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan harga pangan aman dan stabil menjelang Hari Raya Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha 2024.

"Sebagaimana laporan dari para mitra pelaku usaha pangan, kondisi ketersediaan pangan pokok strategis menjelang Idul Adha bisa kami dipastikan aman dan harga relatif stabil," kata Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa dalam keterangan di Jakarta, Rabu (12/6/2024).

Ketut menambahkan ketersediaan dan harga pangan diproyeksikan aman dan stabil, salah satunya akibat penurunan permintaan pasar yang bertepatan dengan tahun ajaran baru anak sekolah. Namun, ia tidak merinci stok sejumlah pangan dan harga-harga saat ini.

Menurut Ketut, pihaknya telah menggelar Rapat Koordinasi HBKN Idul Adha 2024 yang dihadiri seluruh pemangku kepentingan secara daring pada Selasa (11/6).

"Dalam rapat tersebut untuk memastikan ketersediaan dan harga pangan tetap aman dan stabil," ujar Ketut.

Ketut menambahkan pihaknya terus mengupayakan berbagai aksi intervensi seperti stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP), fasilitasi distribusi pangan (FDP), mendorong kerja sama antar daerah (KAD), dan mengadakan gerakan pangan murah (GPM).

"Hal ini dilakukan untuk menjaga disparitas harga di masyarakat untuk menjaga laju inflasi nasional," tutur Ketut.

Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang ada di Perum Bulog dan ID FOOD, lanjut Ketut, akan dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan daerah-daerah yang minim ketersediaan produksi dan tergantung pasokan dari luar seperti Kalimantan Utara, Maluku, serta wilayah Papua.

"Jadi sebagaimana arahan Kepala Bapanas Bapak Arief Prasetyo Adi agar semua pihak melaporkan apabila terdapat kekurangan stok bahan pangan, sehingga bisa segera dipasok oleh BUMN Pangan," tambah Ketut.

Dia menerangkan, dari hasil Rakor diketahui ketersediaan hewan kurban cukup, baik sapi, kerbau, atau kambing untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, harga juga cenderung stabil seperti tahun 2023. Namun, dia tidak menyebut secara rinci jumlah hewan kurban.

"Jadi masyarakat cenderung membeli hewan kurban berbobot atau berharga rendah mengingat ada kebutuhan lain yang harus dipenuhi," jelas Ketut.

Ketut juga mengatakan untuk meminimalisir penyebaran penyakit seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan paru-paru, pemerintah mengimbau masyarakat mematuhi segala aturan yang ada dengan tidak mencampurkan hewan sehat dengan yang terpapar.

"Hewan yang dikirim melintas antarwilayah juga harus diverifikasi Badan Karantina Indonesia dan dipastikan aman dari penyakit," ungkap Ketut.

Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas Maino Dwi Hartono menambahkan bahwa untuk komoditas pangan lain seperti jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, daging ayam, telur ayam, gula, dan minyak goreng dipastikan stoknya cukup dan harganya stabil. Tetapi ia juga tidak merinci jumlah stok begitupun harga-harga pangan saat ini.

"Harga pangan di produsen dan pedagang relatif seimbang sehingga masyarakat bisa mendapatkan pangan dengan harga yang wajar," kata Maino.

Dia mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo menginstruksikan untuk menjaga harga yang wajar di tingkat produsen, pedagang, dan konsumen antara lain dengan menyesuaikan harga di hulu dan hilir.

Khusus untuk komoditas beras dan bawang putih, stoknya dipastikan cukup meskipun harganya diperkirakan masih tinggi.

Beras yang sudah melewati musim panen sebarannya belum merata di masyarakat. Sementara bawang putih stoknya masih terbatas karena ada keterlambatan importasi.

"Dari izin impor bawang putih yang telah diberikan, realisasinya memang masih rendah sekitar 50 persen. Selain itu, harga di luar masih cukup tinggi dan kualitasnya tidak cukup baik. Kita harap kondisi ini bisa cepat membaik sehingga harga bisa segera normal dan pasokan bisa mencukupi kebutuhan nasional," imbuh Maino.

Satgas Pangan Polri yang diwakili Kombes Hermawan mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh jajaran kepolisian di seluruh daerah untuk memastikan stabilitas pasokan dan harga pangan pada momentum Idul Adha.

Satgas Pangan akan memastikan tidak ada permainan harga yang dilakukan oleh para spekulan untuk meraup keuntungan berlebih.

"Upaya preventif dan represif yang kami lakukan ialah untuk memastikan kualitas dan distribusi pangan sesuai dengan ketentuan yang ada. Modus-modus penyelewengan telah kami polakan untuk mengantisipasi kondisi yang tidak diinginkan sehingga kita semua sama-sama nyaman dalam menyambut hari raya," ujar Hermawan.

Di sisi lain, kondisi yang perlu diantisipasi ialah memasuki kemarau di Juli 2024 yang akan diikuti dengan kemungkinan meningkatnya permintaan pasar karena banyaknya hajatan di masyarakat, termasuk untuk komoditas telur, diperkirakan justru harganya akan naik setelah Idul Adha 2024.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, ketersediaan pasokan hewan kurban di seluruh Indonesia untuk Idul Adha 2024 dalam kondisi surplus 88 ribu ekor sehingga dipastikan aman dan mencukupi.

“Berdasarkan data Direktortar Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), secara nasional, kebutuhan hewan kurban berada pada angka 1,97 juta ekor, dengan ketersediaannya yang mencapai 2,06 juta ekor, maka ketersediaan hewan kurban tahun ini berpotensi surplus hingga 88 ribu ekor,” kata Mentan dalam keterangan di Jakarta, Kamis (6/6/2024).

Berdasarkan data tersebut, Mentan Amran memastikan jumlah ketersediaan hewan kurban baik sapi, kerbau, kambing maupun domba untuk memenuhi kebutuhan nasional sangat mencukupi bahkan surplus.

“Persiapan kurban Insya Allah aman, cukup sampai kita Idul Adha nanti, saya sudah terima laporannya, dan aman, jumlahnya sangat cukup," kata Amran.