Penduduk Pakistan Beralih ke Energi Tenaga Surya Akibat Mahalnya Biaya Listrik
Tekno & SainsNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Foto: reuters

Jakarta, tvrijakartanews - Penduduk Pakistan beralih ke tenaga surya karena melonjaknya harga listrik dan pemadaman listrik yang melumpuhkan. Haji Sanaullah, salah seorang pemilik toko di kota Karachi mengatakan alasan lainnya adalah harga panel-panel di kota tersebut menurun.

“Masyarakat membeli panel surya karena tagihan listrik yang besar. Alasan lainnya adalah harga panel-panel ini telah turun dan kini dapat dijangkau oleh masyarakat miskin. Masyarakat khawatir dengan tagihan listrik dan pemadaman listrik (power loss). Itulah sebabnya semakin banyak orang yang datang ke pasar. Harga panel surya telah menurun. Pemerintahan sebelumnya telah mengenakan pajak terhadap mereka, yang kemudian dihapuskan oleh pemerintah berikutnya. Itu sebabnya tarifnya turun,”kata Haji pada Selasa (12/06) dilansir dari reuters.

Pakistan sering mengalami pemadaman listrik, yang disebabkan oleh kesalahan manajemen dan infrastruktur yang tidak memadai. Saeed Jan Baloch, salah satu pembeli panel surya, mengatakan pemadaman listrik berjam-jam, yang oleh masyarakat setempat disebut “pelepasan beban”, sangat menyakitkan bagi keluarganya yang terdiri dari lima orang.

“Saya membeli panel surya untuk menghilangkan hukuman terburuk berupa pelepasan beban karena (wilayah saya di) Karachi menghadapi pelepasan beban selama 13 hingga 14 jam akhir-akhir ini. Tentu saja matinya aliran listrik dalam jangka waktu yang lama sangat menyakitkan bagi saya dan keluarga. Jadi, saya membeli panel surya ini untuk menghilangkan cobaan ini,” ungkap Saeed.

Pakistan melakukan “pelepasan beban” untuk mencegah kegagalan seluruh sistem tenaga listrik. Dalam situasi ini, banyak perusahaan, industri, dan rumah tangga beralih ke generator mereka sendiri untuk menjaga pasokan. Tahun lalu, kenaikan tarif listrik memicu protes di negara berpenduduk hampir 220 juta jiwa itu.

Pakistan telah menaikkan tarif listriknya berdasarkan kesepakatan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund), sebagai bagian dari langkah untuk mengurangi utang publik yang tidak berkelanjutan di sektor listrik dan gas. Oleh karena itu, tenaga surya dipandang sebagai pilihan yang layak. Total kapasitas tenaga surya Pakistan adalah 1.244 megawatt pada tahun 2023, meningkat 17% dibandingkan tahun 2021. Pemerintah negara tersebut telah mengusulkan beberapa upaya untuk meningkatkan persentase energi surya.

Taman Surya Quaid-e-Azam, yang terletak di kawasan gurun Cholistan, Bahawalpur, merupakan pembangkit listrik tenaga surya terbesar di Pakistan. Pabrik ini menghasilkan 100 MW, mencakup lahan seluas 500 acre (200 ha), dan menampung 392.158 modul surya. Total kapasitas taman surya yang direncanakan adalah 1.000 MW.