Panglima TNI Buka Peluang Libatkan Sipil Gabung Brigade Komposit demi Bantu Rakyat Gaza
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto usai menghadiri acara silaturahmi dan tukar pikiran dengan Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Kantor MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2024). (Foto: Chaerul Halim).

Jakarta, tvrijakartanews - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membuka peluang sipil untuk bergabung dengan pasukan Brigade Komposit dalam misi kemanusiaan di Gaza.

Sebab, TNI masih membutuhkan personel yang memiliki kapabilitas psikologis untuk memberikan trauma healing kepada warga Palestina yang terdampak konflik Israel-Palestina.

"Nah, untuk rehabilitasi butuh personel yang punya kemampuan psikologi untuk trauma healing. Mungkin bisa juga dari sipilnya," ucap Agus usai acara silaturahmi dan tukar pikiran dengan Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Kantor MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2024).

Selain itu, Agus mengatakan, warga sipil juga bisa untuk mengajar di kamp pengungsian Gaza. Terlebih, sedikitnya ada tujuh relawan MER-C dan Palang Merah Indonesia yang sudah berada di Gaza, Palestina.

Kendati begitu, ia belum bisa memastikan bagaimana mekanisme perekrutan sipil untuk bisa bergabung dengan Brigade Komposit. Sebab, hal itu merupakan kewenangan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

"Kemenlu yang akan mengatur ya," ucap Agus.

Sebagai informasi, ada 1.394 prajurit TNI yang akan diberangkatkan dalam misi kemanusiaan ini. Mereka adalah Brigade Komposit.

Brigade Komposit ini terdiri dari prajurit gabungan Batalyon Support, Batalyon Kesehatan, Batalyon Zeni, dan Batalyon Perbekalan serta dua kapal rumah sakit (KRI dr. Radjiman dan KRI dr. Soeharso), yang dilengkapi dengan dokter, perawat serta peralatan kesehatan.

Kemudian, ada pula rumah sakit lapangan serta dua unit Helikopter TNI AU yang juga disiapkan dalam misi ini.

"Untuk Brigade Komposit 1.394, kemudian juga 2 KRI, dengan krunya masing-masing 164," ucap dia.

Adapun, persiapan pasukan ini sebagai tindaklanjut TNI atas pernyataan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dalam forum pertemuan International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue Ke-21 di Singapura, Sabtu 1 Juni 2024.

Pada sepekan lebih setelahnya, Prabowo juga menyuarakan halyang sama pada konferensi tingkat tinggi “Call for Action: Urgent Humanitarian Response for Gaza” atau "Seruan untuk Bertindak: Tanggap Darurat Kemanusiaan untuk Gaza” di Amman, Yordania.

Dalam pidatonya di KTT Tanggap Darurat Gaza, Prabowo menggarisbawahi empat poin utama dalam upaya Indonesia untuk membantu rakyat Gaza. Pertama, Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kontribusi kepada Lembaga Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Kedua, Indonesia akan mengirimkan lebih banyak tim medis dan rumah sakit lapangan ke Gaza, dan juga siap mengirimkan kapal rumah sakit dan berpartisipasi dalam pengiriman bantuan melalui udara (airdrop) ke Gaza jika diperlukan.

Ketiga, Indonesia siap menerima hingga 1.000 pasien dari Gaza untuk dirawat di RS di Indonesia dan akan memulangkan mereka setelah sembuh serta situasi di Gaza kembali normal. Keempat, Indonesia siap menyediakan perawatan pasca trauma dan pendidikan bagi anak-anak Gaza dan akan dikembalikan saat situasi kembali stabil.

"Meskipun kami bersedia mendukung dan berkontribusi pada semua upaya ini, solusi akhir untuk masalah ini adalah solusi dua negara (two-state solution). Hanya dengan solusi dua negara, Palestina serta Israel dapat hidup berdampingan secara aman dan tenteram, masalah ini dapat diselesaikan,” pungkas dia.