Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang. (Tangkap layar laman resmi Kemenperin)
Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang melakukan pertemuan bersama Menteri Ekonomi Perdagangan, dan Industri Jepang (METI) Ken Saito untuk membahas peningkatan kerja sama sektor industri manufaktur terutama otomotif.
Agus mengatakan hal ini mendorong peningkatan kerja sama dengan Jepang untuk berpartisipasi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
“Saat ini rasio kepemilikan kendaraan roda empat di Indonesia adalah 99 mobil per 1.000 penduduk. Saya yakin dalam waktu tidak terlalu lama bisa didorong untuk mencapai 150 mobil per 1.000. Karenanya, saya mengharapkan produk mobil dari Jepang dapat mengisi gap tersebut,” kata Agus dikutip dalam laman resmi Kementerian Perindustrian, di Jakarta, Minggu (23/6/2024).
Agus mengatakan tidak hanya kerja sama industri otomotif, pihaknya mendorong mendorong peningkatan kerja sama sektor transisi energi, setelah sebelumnya Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida bertemu membahas proyek prioritas dalam bidang transisi energi dalam kerangka Asia Zero Emission Community (AZEC) pada Desember 2023 di Jepang.
“Penyelesaian perundingan substantif Protokol Perubahan Indonesia–Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Saat ini, dalam kerangka IJEPA, kedua negara sudah menyelesaikan perundingan substantif Protokol Perubahan IJEPA,” ujarnya.
Menurut Agus, IJEPA memiliki peran yang sangat penting dan strategis bagi kedua negara. Ini juga berlaku dalam program kerja sama New MIDEC atau Manufacturing Industry Development Center yang menjadi bagian dari IJEPA.
“Kami mengharapkan dukungan METI Jepang untuk mendorong implementasi IJEPA dan pelaksanaan kegiatan New MIDEC ke depannya,” tuturnya.
Pada pertemuan itu, kata Agus, rencana pertukaran SDM industri antara Indonesia-Jepang, sehingga SDM industri asal Indonesia bisa mendapat pelatihan tertentu di Jepang, dan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik.
“Ketika kembali dari Jepang, mereka juga bisa membantu perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia,” ucapnya.
Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Saito menyambut baik gagasan-gagasan yang disampaikan Menperin dalam rangka meningkatkan kerja sama kedua negara.
Saito menjelaskan bahwa METI menaruh perhatian besar dengan menyediakan sejumlah anggaran untuk mendorong kerja sama dengan negara-negara Global South.
Mengenai kerja sama industri otomotif dengan Indonesia, Saito mengakui bahwa Indonesia merupakan basis penting bagi produksi dan ekspor otomotif Jepang. Investasi perusahaan otomotif Jepang di Indonesia menjadi keuntungan bagi kedua negara.
"Kami ingin meningkatkan kerja sama untuk memperkuat daya saing industri otomotif di Indonesia. Kami mendukung secepatnya diskusi mengenai isi kerja sama yang lebih detail di tingkat direktur jenderal,” ujar Saito.
Pada Agustus mendatang, kedua menteri tersebut direncanakan bertemu lagi untuk membahas kelanjutan kerja sama sektor industri kedua negara.

