Jadi Tempat Baru Pedagang di Puncak, Begini Penampakan Rest Area Gunung Mas
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Jadi Tempat Baru Pedagang di Puncak, Begini Penampakan Rest Area Gunung Mas Puncak, Bogor, Jawa Barat / Foto: Dimas Yuga Pratama

Bogor, tvrijakartanews - Ratusan pedagang kaki lima (PKL) di jalur Puncak yang lapaknya dibongkar oleh petugas gabungan rencananya bakal dipindahkan ke tempat baru yakni Rest Area Gunung Mas.

Terletak di Jalan Raya Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rest Area Gunung Mas ini nantinya akan menampung sekitar 516 pedagang.

Rest area ini, berdiri di lahan milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan baru diresmikan sekitar tahun 2023 lalu. Area ini juga, terintegrasi dengan agrowisata Gunung Mas, Puncak, Bogor.

Saat disambangi oleh tvrijakartanews.com, dari ratusan kios yang disiapkan, terlihat baru terisi sekitar puluhan pedagang. Di tempat ini juga, tersedia wahana bermain keluarga berkonsep pasar malam modern.

Bukan cuma menjadi tempat nongkrong dan beristirahat, rest area Gunung Mas ini juga menyuguhkan pemandangan indah kebun teh, khas kawasan Puncak.

Dengan area seluas 7 hektare, rest area ini juga menyediakan berbagai fasilitas, seperti Masjid, toilet umum, parkiran yang luas, taman, hingga menara pandang.

Area parkir yang luas ini juga disebut sebut mampu menampung hingga 500 kendaraan roda empat.

Meski belum terlalu ramai, tempat ini juga dirasa mampu memanjakan pengunjung yang ingin merasakan suasana pegunungan.

Dalam pengelolaannya, Rest Area Gunung Mas dipegang sepenuhnya oleh PT Sayaga Wisata, yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pariwisata Kabupaten Bogor.

"Jadi posisi kami adalah, mengurus terhadap 516 pedagang yang sudah datanya dikeluarkan oleh pemerintah," ungkap Direktur Utama PT Sayaga Wisata, Supriadi Jufri saat dikonfirmasi tvrijakartanews.com, Rabu 26 Juni 2024.

Jufri menjelaskan bahwa, penataan pedagang di kawasan Puncak sebetulnya sudah direncanakan sejak jauh jauh hari. Bahkan, terkait relokasi para pedagang ke Rest Area Gunung Mas ini pun sudah dilakukan sejak tahun lalu.

"Sebenarnya sudah di sosialisasi (terkait relokasi) hampir 1 tahun, kurang lebih. Memang sejak awal itu Puncak harus dibongkar, tapi pedagang keberatan kalau tidak ada relokasi," jelasnya.

"Nah makanya di data lah pedagang di Puncak itu, total itu dulu sekitar 516. Nah 516 itu dibangunkan rest area, kemarin data dari 516 itu sudah di sosialisasikan," sambungnya.

Menurutnya, pembangunan rest area Gunung Mas ini juga berdasarkan permintaan dari para pedagang yang meminta kepada pemerintah untuk dibuatkan lokasi khusus bagi para PKL.

"Karena itu disediakan juga atas permintaan pedagang, rest area itu," singkatnya.

Meski sempat terjadi penolakan, pihaknya optimis bahwa rest area ini nantinya akan menjadi sentra kuliner dan oleh oleh yang ada dikawasan wisata Puncak.

"Kami siap untuk menampung para pedagang, dan Sayaga berharap, setiap koordinator pedagang banyak diskusi dengan Sayaga. Karena ini untuk memajukan rest area, tidak bisa hanya sayaga sendiri. Kita juga butuh pedagang untuk bicara sama sama," pungkasnya.

"Tidak ada yang sempurna, tapi mungkin step by step bisa kita lakukan. Tidak ada yang sempurna," lanjutnya singkat.

Sementara itu, Penjabat Bupati (Pj) Bogor Asmawa Tosepu mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan PTPN Gunung Mas, agar membuka pintu masuk dan keluarnya melalui Rest Area Gunung Mas Puncak.

Dengan begitu, para pengunjung area wisata perkebunan teh juga bisa singgah di tempat itu sehingga pengunjung akan lebih ramai.

"Pihak Gunung Mas PTPN itu akan membuka, sehingga keluar masuk itu lewat rest area puncak," ungkapnya beberapa waktu lalu.