![](https://admin.tvrijakartanews.com/uploads/IMG_20240624_095634_4e7338f1d4.jpg)
Sejumlah warga menolak pembongkaran lapak PKL di Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat / Foto: Dimas Yuga Pratama
Bogor, tvrijakartanews - Aksi penolakan hingga bentrokan kembali terjadi antara petugas dan warga saat penertiban lapak pedagang kaki lima (PKL) yang ada di jalur wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada hari ketiga, Rabu 26 Juni 2024.
Akibatnya, seorang personel Satpol PP Kabupaten Bogor harus mendapat perawatan medis akibat mengalami luka di bagian wajah hingga mengeluarkan darah.
"Terjadi saat kami melaksanakan pembersihan puing di hari ketiga. Ternyata, di titik gantole masih ada bangunan toilet dan tempat tidur," ungkap Kepala Bidang Ketertiban Umum Satpol PP Kabupaten Bogor, Rhama Kodara, Rabu 26 Juni 2024.
Personel Satpol PP yang mengalami luka itu pun disebut akan melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
"Kami melapor ke Polsek Cisarua," ucapnya.
Pada penertiban hari ketiga, alat berat kembali diturunkan untuk membongkar bangunan PKL.
Namun saat pembongkaran sedang berlangsung, sejumlah warga kembali menghadang petugas serta alat berat.
Sehingga, aksi saling dorong pun tak terhindarkan. Bahkan seorang warga diketahui melakukan pemukulan kepada petugas yang ada.
"Petugas Dinas PUPR yang mengoperasikan alat berat, disamperin warga dan menyundul petugas, situasi pun jadi chaos," jelasnya.
Kegiatan pembersihan puing puing bangunan PKL rencananya akan terus dilakukan.
"Kegiatan pembersihan puing-puing bekas lapak PKL masih terus dilakukan hingga besok," pungkasnya.