Ketum KoReAn Nilai Anies Hanya Jadikan Parpol Sebagai Alat karena Kurang Rispek Terhadap PKS dan Sohibul Iman
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Ketua Umum Konfederasi Nasional Relawan Anies (KoReAn) Muhammad Ramli Rahim. Foto : Istimewa

Jakarta, tvrijakartanews - Ketua Umum Konfederasi Nasional Relawan Anies (KoReAn) Muhammad Ramli Rahim mengatakan, bahwa sikap Anies Rasyid Baswedan terkesan kurang menghormati (rispek) terhadap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan pemimpinnya.

Dalam keterangannya, ia menilai Anies kurang menghormati PKS yang telah mengusungnya sebagai bakal calon gubernur dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Jakarta 2024.

Tak hanya itu, Anies juga dinilai kurang menghargai Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman yang diusung PKS sebagai bakal calon wakil gubernur (cawagub) Jakarta mendampingi Anies.

Hal ini terlihat di dalam sebuah kesempatan, Koordinator Relawan Anies, Iwan Tarigan yang menilai bahwa Anies harus disandingkan dengan sosok yang memiliki pengalaman mumpuni, hal ini tampak seolah-olah Sohibul Iman tidak memiliki pengalaman mumpuni.

"Tidak tepat kalau Dr. Sohibul Iman dipandang tidak punya pengalaman. Beliau pernah menjadi presiden PKS, pernah menjadi pimpinan di Komisi X DPR RI, dan pernah menjadi Wakil Ketua DPR RI. Jelas Pak Sohibul memiliki pengalaman dan kapasitas yang mumpuni," kata Ramli dalam keterangannya kepada wartawan yang ditulis, Senin (1/7/2024).

Selain itu, politisi partai PDIP, Mohamad Guntur Romli juga mengaku memperoleh bocoran terkait pengusungan Anies-Sohibul di Pilgub Jakarta. Ia mengungkapkan Anies sebenarnya enggan untuk berduet dengan Sohibul dalam kontestasi Pilkada Jakarta.

Kemudian, saat Anies memberikan pernyataan setelah diusung PKS bersama Sohibul Iman, melalui akun Instagramnya, Rabu (26/6), Anies tidak menyebut nama Sohibul Iman sedikit pun, dirinya hanya menyampaikan terima kasih karena PKS karena kembali memutuskan untuk mengusungnya untuk kontestasi Pilkada 2024.

Ramli menilai, kurang elok jika Anies hanya memanfaatkan partai politik hanya sebagai alat agenda politik pribadinya. Anies seharusnya mempertimbangkan asas mutual benefit, yaitu saling mendukung satu sama lain.

"Jangan hanya memikirkan kepentingan diri. Juga sebagai figur yang dikesankan sering bicara moral, seharusnya beliau bisa mencontohkan sikap rendah hati. Tidak boleh merendahkan orang lain dan merasa diri selalu lebih tinggi dan lebih penting,"

"Jika menghormati partai pendukung utama yang selama ini membesarkannya saja tidak bisa, bagaimana bisa menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak untuk membangun Jakarta yang memiliki permasalahan kompleks. Hal-hal seperti ini, dia memastikan akan menjadi pertimbangan partai-partai lain terhadap figur Anies Baswedan," jelas Ramli.