Zulkifli Hasan Ekspor 190 ton Kopi Deli ke AS
EkonomiNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan melepas ekspor 190 ton biji kopi Deli Serdang ke Amerika Serikat. (Tangkap layar laman resmi Kemendag)

Jakarta, tvrijakartanews - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengekspor biji kopi di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara sebanyak 190 ton ke Amerika Serikat (AS). Jumlah biji kopi ini mencapai USD1,5 juta.

"Saya bersyukur, bersama-sama melepas ekspor kopi sebanyak 10 kontainer dengan nilai hampir 1,5 juta dolar AS," kata Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan di Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (1/7/2024).

Zulkifli mengatakan ekspor tersebut terus ditingkatkan karena ini momentum untuk surplus pada komoditas unggulan di Indonesia salah satunya kopi.

Menurutnya, walaupun ada aturan deforestasi tahun depan terkait dalam melakukan ekspor seperti cengkeh, lada, kopi terutama minyak sawit akan ada kesulitan masuk Uni Eropa atau barat.

"Tapi, kami sedang bekerja keras untuk melakukan penyelesaian perjanjian di Indonesia dengan IEU-CEPA (European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement)," tuturnya.

Dikatakannya, Jika perjanjian ini selesai, menurut Mendag produk seperti kopi, cengkeh, lada, karet sudah tidak ada lagi masalah masuk ke Eropa maupun ke Amerika sudah tidak ada lagi hambatan.

Zulkifli menyatakan dalam lima tahun terakhir, tren ekspor kopi tumbuh positif yang hampir mencapai lima persen.

"Memang saingan kita dari Latin Amerika, seperti Kolombia karena di sana memiliki dataran tinggi yang luas untuk menanam kopi," ujarnya.

Tinggal ke depan, Zulkifli berharap perlu adanya kualitas kopi dengan menanam secara organik sesuai permintaan pasar.

"Saat ini maupun kualitas kopi dengan umur yang pas untuk pemetikan, pengemasan dan lainnya," ungkapnya.

Ujang Iradhah Hasan sebagai pemilik kopi mengatakan, pelepasan ekspor di perusahaan miliknya ini menjadi pemicu semangat untuk ke arah yang lebih maju ke depan mendukung kopi di Indonesia.

"Dengan tujuan berkontribusi mensejahterakan petani binaan dan peningkatan devisa ekspor," ungkapnya.

Ia mengatakan produk kopi ini dihasilkan bersumber dari kelompok petani di antaranya Gayo di Aceh, Balige dan seputar Danau Toba dengan berstandar internasional.